Sementara saat sahur, Marya mengatakan cairan harus selalu terpenuhi untuk mencegah potensi dehidrasi selama 12-13 jam berpuasa. Cairan tidak hanya didapatkan dari air mineral yang diminum namun bisa diselipkan dari makanan yang berkuah atau dari buah yang mengandung banyak air seperti jeruk, mangga dan buah naga yang diblender menjadi smoothies.
Baca juga: Jangan buang Susu Kedaluarsa, begini caranya
Marya menyarankan untuk mengonsumsi semangkuk sedang buah untuk menutup sahur, dan mengonsumsi bermacam varian buah agar memenuhi asupan serat yang dapat menahan rasa kenyang lebih lama.
“Satu serving di saat berbuka seperti saat makan malam dan satu serving saat sahur kira-kira satu mangkok ukuran sedang, aneka macam buah lebih direkomendasikan daripada hanya mengkonsumsi satu jenis buah yang monoton setiap hari,” ucap Marya.
“Pengolahannya diperhatikan, makan umbi-umbian tapi tiap hari bersantan, bergula merah, bukan nggak boleh tapi kalau ini terus-menerus ada akhirnya ini menjadi potensi-potensi gula darah terganggu,” kata Marya dalam diskusi kesehatan Ginjal Sehat untuk Semua di Jakarta, Kamis.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, banyak mengonsumsi makanan yang kelebihan gula maupun bersantan dapat menyebabkan masalah kesehatan di akhir bulan puasa yang tidak diharapkan seperti tingginya kadar gula darah yang berujung diabetes.
Ia juga mengatakan selama puasa harus selalu mengonsumsi makanan yang menganut diet gizi seimbang dan lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak dalam komposisi yang baik dan sumber yang baik.