Yordania Peringatkan Israel Soal Pembatasan Masjid Al-Aqsa Bagi Umat Islam Selama Ramadhan

    WARTABANJAR.COM, AMMAN – Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pada hari Senin bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh Israel terhadap akses jamaah Muslim ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan puasa Ramadhan mendorong situasi menuju “ledakan.”

    Dalam sambutannya di media pemerintah, Safadi mengatakan negaranya, yang meninjau situs suci tersebut, menolak langkah Israel yang diumumkan untuk membatasi akses selama Ramadhan, dengan alasan kebutuhan keamanan karena perang yang berkecamuk di Gaza.

    “Kami memperingatkan bahwa penodaan kesucian Masjid Al-Aqsa sama dengan bermain api,” kata Safadi dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Vatikan, Uskup Agung Paul Gallagher.

    Baca juga: Cara Orang Tua di Saudi Mengenalkan Puasa pada Anak

    Kompleks tersebut, tempat suci tersuci ketiga dalam Islam, juga merupakan situs tempat paling suci bagi orang Yahudi yang mengenalnya sebagai Temple Mount. Ini telah menjadi sumber masalah sejak lama.

    Yordania menganut pandangan Palestina bahwa pembatasan terhadap jamaah Muslim, yang sudah menghadapi perang dan kelaparan di Gaza, merupakan serangan terhadap kebebasan beribadah.

    Setelah Menteri Keamanan Israel yang berhaluan sayap kanan, Itamar Ben Gvir, baru-baru ini mengatakan bahwa ia menginginkan pembatasan yang lebih ketat, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan jumlah yang diterima akan sama dengan tahun lalu.

    “Tidak mengizinkan jamaah untuk menjalankan ibadah dan ritual mereka di bulan suci ini dan membatasi kebebasan memasuki Masjid Aqsa, semua itu mendorong situasi eksplosif yang kami peringatkan,” tambah Safadi.

    Baca Juga :   Penjelasan BMKG Musim Kemarau Masih Hujan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI