WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Umat muslim yang sudah dewasa umumnya ingin menunaikan puasa di bulan Ramadhan, termasuk penderita komorbid. Mereka biasanya memaksakan diri untuk tetap menjalankan tuntunan agama Islam itu, meski kondisi fisiknya tidak memungkinkan.
Namun jika keinginan penderita komorbid itu kuat, mereka harus memperhatikan beberapa aturan agar puasanya aman dan nyaman.
Praktisi kesehatan masyarakat sekaligus Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Ngabila Salama menyarankan penyandang komorbid saat puasa harus memperhatikan pola konsumsi obat sebelum dan sesudah makan besar.
“Tetap puasa aman untuk yang memiliki penyakit kronis atau komorbid yang sedang rutin konsumsi obat, vitamin, mineral. Jika pemberiannya satu sampai dengan dua kali per hari, akan mudah pemberiannya saat sahur atau berbuka puasa,” kata Ngabila seperti dilansir wartabanjar.com.
Penyakit komorbid adalah kondisi ketika seseorang mengidap dua atau lebih masalah kesehatan secara bersamaan. Karena itulah penderitanya harus mengkonsumsi obat sebelum dan sesudah makan.
Baca juga: PM Haiti Ariel Henry Mundur Gara-Gara Gagal Redam Kerusuhan Negerinya
“Biasanya ada obat yang 15-30 menit sebelum makan dan jika sesudah makan biasanya bisa dilakukan segera setelah makan,” kata Ngabila.
Sementara itu, untuk yang mengonsumsi obat tiga, empat atau lima kali per hari, perlu dikonsultasikan dengan dokter terdekat atau tenaga kesehatan yang biasa merawat.
“Bisa diganti obat yang hanya diberikan satu sampai dengan dua kali atau diberikan dengan waktu dan jeda yang tepat agar obat bisa tetap bekerja efektif dalam 24 jam,” kata dia.