“Masjid Haram dan sekitarnya dikhususkan untuk beribadah, dan pengunjung diimbau membantu dalam melayani jamaah,” ujarnya sambil meminta jamaah dua menyediakan ruang bagi individu berkebutuhan khusus agar tidak kewalahan.
Al-Bassami memperkirakan lebih dari 57 juta jamaah umrah akan melakukan perjalanan dengan bus tahun ini.
“Hasilnya, kami berhasil mengurangi jumlah kendaraan yang memasuki distrik pusat sebanyak lebih dari 7 juta. Selain itu, kami telah memanfaatkan 3.000 bus yang tersebar di 16 rute dan 13 stasiun,” ujarnya.
Penjabat Direktur Jenderal Pertahanan Sipil, Mayjen Hamoud Al-Faraj, menyatakan bahwa direktorat tersebut memulai operasinya lebih awal untuk menjamin keselamatan jamaah umrah dan pengunjung lainnya di Makkah dan Madinah.
“Pegawai direktorat melakukan 5.645 safety tour dan mengedukasi pengunjung dan jamaah melalui media dan pameran keliling,” ujarnya.
Al-Faraj menambahkan: “Pusat Pertahanan Sipil berlokasi di Makkah, terdiri dari pusat musiman, tim intervensi cepat, titik pengawasan preventif, unit bergerak, dukungan lapangan untuk mesin dan alat berat, tim khusus, dan Pasukan Pendukung Haram di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
“Pusat-pusat ini didukung oleh relawan yang berdedikasi dan memanfaatkan teknologi dan kecerdasan buatan, yang memainkan peran penting dalam memastikan keselamatan individu selama musim umrah.”
Wakil Direktur Jenderal Paspor Mayjen Saleh Al-Murabba membahas persiapan Direktorat Jenderal Paspor untuk memudahkan tata cara kedatangan dan keberangkatan jemaah umrah dan pengunjung di seluruh pelabuhan udara, darat, dan laut.