“Programkan untuk mengajak anak-anak kunjungan lapangan ke proyek-proyek PUPR, mungkin sebulan sekali. Diberikan kesempatan untuk mengenal pembangunan untuk seluruh TK, SD, SMP Putra,” kata Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki hal tersebut diperlukan untuk membangun karakter sejak dini. Sebagai contoh diajak melihat pengolahan sampah di Balikpapan atau pengolahan air limbah (IPAL) di Palembang yang baru diresmikan.
“Sehingga membangun karakter anak untuk menjaga kebersihan dan lingkungan,” ujarnya.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, Kementerian PUPR telah menyelesaikan 50 unit sarana dan prasarana pendidikan Yayasan Pendidikan Putra yang terdiri atas 47 unit TK, 2 unit SD dan 1 unit SMP. Upaya itu dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah di 18 provinsi Indonesia.
“Pekerjaannya dilaksanakan pada tahun anggaran 2023 dengan biaya sekitar Rp100 miliar secara keseluruhan. Selanjutnya pemeliharaan akan dilaksanakan oleh masing-masing Balai Prasarana Permukiman Wilayah di Provinsi terkait, karena ini masih merupakan aset Kementerian PUPR,” kata Diana.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri PU Periode 2004-2014 Djoko Kirmanto, Sekretaris Jenderal PUPR M. Zainal Fatah, Inspektur Jenderal PUPR T. Iskandar dan Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto.
Hadir juga Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Budaya Abram E. Barus, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Direktur Prasarana Strategis Essy Asiah. (Sidik Purwoko)