Suara PSI Tiba-Tiba Melonjak, Begini Kata Presiden, KPU dan PSI

    Jika berhasil mencapai ambang batas, untuk pertama kalinya, PSI dapat menduduki kursi DPR RI di Senayan. Grace optimis partainya dapat mencapai ambang batas parlemen.

    “Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” kata mantan jurnalis itu.

    Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Harga BBM Tak Naik Dalam Waktu Dekat

    Dalam beberapa hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei, salah satunya dari Indikator, PSI memperoleh 2,66 persen suara, sementara hasil rekapitulasi sementara KPU (real count) 3,13 persen. Ada perbedaan sampai 0,47 persen dari dua perhitungan itu.

    Grace menilai perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain. Dirinya menyebut, dari hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.

    Oleh karena itu, Grace menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dinilai tendensius terhadap PSI.

    “Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” kata Grace.

    Dirinya mengajak seluruh pihak bersikap adil dan proporsional dalam menyikapi rekapitulasi KPU tersebut.

    “Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” katanya.

    Sebelumnya, Ketua Divisi Teknis KPU Idham Holik menilai, peningkatan suara partai-partai adalah sesuatu yang wajar karena proses penghitungan masih terus berlangsung. KPU menggunakan hasil perolehan suara peserta pemilu melalui rekapitulasi berjenjang.

    Baca Juga :   AKP Dadang Iskandar Sempat Tembak Rumah Dinas Kapolres, Segera Dipecat dari Polisi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI