WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami lonjakan dalam kurun waktu tiga hari berdasar real count sementara KPU.
Lonjakan suara PSI tercatat di sistem informasi rekapitulasi KPU. Hal ini mendapat beragam tanggapan dari sejumlah kalangan.
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan jangan sampai hal itu membuat cacat pemilu.
“Jangan sampai ini membuat cacat pemilunya, kalau pemilu cacat yang cacat semua,” ujar Anies, pada Minggu (3/3/2024).
Baca juga: KPU Tegaskan Pilkada Serentak Tetap 27 November 2024, Mendagri Akan Pelajari Putusan MK
Sementara itu, politisi PSI Ade Armando membantah adanya ‘operasi sayang anak’ dalam rekapitulasi suara di KPU.
“Kalau memang mau cawe-cawe atau intervensi ya dari awal donk,” ujar Ade Armando.
Di lain pihak, juru bicara TPN Ganjar-Mahfud Chico Hakim menilai lonjakan suara PSI tidak masuk akal.
Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik memastikan rujukan utama perolehan suara tetap berdasarkan foto dokumen formulir Model C Hasil Plano, meskipun angka yang tertulis dalam laman KPU berbeda.
Hal itu disampaikan Idham terkait melonjaknya suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) di pemilihan anggota legislatif (Pileg) DPR atau real count KPU.
“Data perolehan suara yang terdapat dalam foto dokumen formulir Model C Hasil Plano adalah sumber atau rujukan utamanya. Itu adalah data perolehan suara yang ditulis langsung oleh KPPS yang disaksikan langsung saksi peserta pemilu dan pengawas TPS serta dipantau langsung pemantau terdaftar,” tuturnya di Jakarta, Minggu (3/3/2024). (berbagai sumber)