WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Maraknya aksi perundungan alias bully akhir-akhir ini membuat keprihatinan banyak pihak termasuk Presiden RI Joko Widodo. Apalagi aksi tersebut kerap terjadi di lingkungan lembaga pendidikan.
Presiden menegaskan bahwa kasus perundungan yang terjadi di sekolah jangan sampai ditutup-tutupi demi menjaga nama baik sekolah. Karena itu, semua pihak harus menyelesaikan persoalan itu.
“Biasanya kasus ‘bullying’ (perundungan) ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki,” kata dia dalam sambutan saat membuka Kongres XXIIII PGRI Tahun 2024, Sabtu (02/03/2024).
Presiden khawatir atas kasus perundungan, kekerasan, dan pelecehan yang menimpa siswa di sekolah hingga ada yang memakan korban jiwa. Dirinya meminta agar kasus perundungan tidak boleh terjadi lagi dan dibiarkan berlarut. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi.
Baca juga: Pimpinan MUI Ajak Umat Isi Bul Ramadhan Dengan Kebaikan
“Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah,” kata Jokowi seperti dikutip wartabanjar.com dari tayangan akun YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden menaruh harapan besar kepada para guru untuk menjadi ujung tombak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa. Ia meminta para guru mengutamakan tindakan pencegahan agar kasus perundungan tidak terjadi.