Senior Brand Manager Pepsodent, Andrie Kurniarahman menjelaskan, bahwa berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, 7 dari 10 orang Indonesia mengalami gigi berlubang.
Angka indeks karies yang hampir sama yaitu sebesar 7,8 juga dialami penduduk di Kabupaten Banjar, Martapura, Kota Banjarbaru.
Kondisi ini menempatkan Kabupaten Banjar termasuk salah satu dari lima kabupaten dengan indeks karies tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, salah satunya dipicu oleh hanya 0.72% penduduk usia di atas 3 tahun yang rutin kontrol ke dokter gigi.
“Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Padahal gigi dan mulut memiliki beragam fungsi yang digunakan sehari-hari seperti mengunyah, berbicara, dan tersenyum dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari,” kata Andrie.
Salah satu santri PP TD Darussalam Martapura, Ibnu Farid (13 tahun) mengaku senang bisa mengikuti program ini karena mendapatkan pengetahuan baru seputar menjaga kesehatan gigi dan mulut.
“Sebelumnya saya tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar. Setelah mengikuti acara ini, akhirnya saya jadi tahu. Jadi saya yakin bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut lebih baik, apalagi sudah mau puasa,” ujar Ibnu Farid.
Melihat respon baik dan antusiasme pada saat pelaksanaan Program Pelatihan Santri Berseri di PP Thayassus Diniyyah Darussalam Martapura, Kota Banjarbaru termasuk di beberapa kota sebelumnya, mendorong Pepsodent untuk terus menggiatkan acara serupa di berbagai daerah di Indonesia.