Wanita Paruh Baya yang Kurang Tidur Berisiko Alami Stroke

    Di antara wanita paruh baya, survei menunjukkan sekitar setengahnya tidak mampu mendapatkan waktu tidur tujuh jam yang direkomendasikan setiap malam.

    Seperti dikutip dari laman Daily Mail, Rabu (21/2/2024), wanita pada kelompok usia ini sudah berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

    Penurunan kadar estrogen setelah menopause dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih kaku sehingga mengganggu aliran darah.

    Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation American Heart Association ini menggunakan data dari Study of Women’s Health Across the Nation (SWAN) yang memantau ribuan wanita selama 22 tahun.

    Penelitian ini merekrut wanita pra menopause berusia 42 hingga 52 tahun pada 1996 dan kemudian melacak mereka selama 16 tahun berikutnya.

    Selama masa penelitian, ada 200 kejadian kardiovaskular yang dilaporkan. Sebanyak 23 di antaranya mengakibatkan kematian.

    Peristiwa kardiovaskular didefinisikan sebagai infark miokard atau serangan jantung dan menerima pengobatan untuk penyakit arteri koroner.

    Sekitar 10 persen melaporkan kesulitan tidur setiap malam, sementara seperempatnya mengaku terbangun beberapa kali di malam hari.

    Sebanyak 363 (14 persen) melaporkan rata-rata tidur kurang dari lima jam setiap malam. Sementara 760 (30 persen) mengatakan tidur lebih dari delapan jam semalam.

    Sebanyak 1.395 atau (55 persen) melaporkan rata-rata tidur sekitar enam jam 30 menit setiap malam.

    Para peneliti melakukan analisis dengan menyesuaikan berbagai faktor termasuk usia, indeks massa tubuh, etnis, pendidikan, dan kondisi yang mendasarinya.

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI