Kominfo Catat 204 Hoaks Tentang Pemilu

    Proses tersebut dimungkinkan karena didorong oleh tiga elemen utama, yakni agennya atau aktor yang secara aktif terlibat, pesan yang dapat dikomunikasi secara langsung melalui proses maupun dalam format audit audio visual, dan penerjemah atau audience yang menginterpretasi informasi berdasarkan latar belakang sosial politik dan kultural masing-masing.

    “Persebaran kekacauan informasi perlu semakin di waspadai karena berdasarkan riset 62 persen dari pengguna internet pernah melihat kekacauan informasi di ruang digital,” ungkap dia.

    Oleh karena itu, Menteri Budi Arie mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk menghindari hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat orang lain di ruang digital.

    Sebab, empat jenis kekacauan informasi ini tidak mencerminkan keluruhan budi pekerti bangsa yang harus dijaga di ruang digital Republik Indonesia.

    “Dari dulu dahulu kala bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang ramah bangsa yang santun, tapi ruang digital kita isinya jenis-jenis binatang di kebun binatang. Apa pantas bangsa sebesar kita seluhur kita ini ruang digitalnya seperti itu? Menurut saya ini tidak mencerminkan keluhuran Budi nenek moyang kita yang sudah diwariskan dari kita turun-temurun. Ini warisan leluhur kita yang harus kita jaga,” pungkas Menkominfo.(kominfo)

    Editor Restu

    Baca Juga :   Termasuk Stadion Demang Lehman, 21 Stadion Siap Diresmikan Presiden Prabowo

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI