WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Pembangunan Embung Gunung Kupang, Cempaka Banjarbaru molor dan tidak akan selesai hingga akhir tahun 2023.
Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Arifin meninjau langsung pembangunan objek vital tersebut pada Kamis (28/12) siang bersama Dinas PUPR Banjarbaru.
Ia mengakui, bahwa pembangunan embung tersebut molor karena progress pembangunan berada di bawah angka 90 persen.
“Progress baru 77 persen dan ini jadi PR kita,” ujar Aditya.
Berdasarkan kontrak, proyek yang dikerjakan oleh CV Ardy Gemabhana dengan konsultan pengawas PT Wahana Prakarsa Utama Cabang Jatim ini bernilai Rp. 3,69 miliar.
Semestinya proyek selesai pada 7 Desember lalu, namun dimundurkan hingga akhir Desember ini.
Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Arifin yang melihat progres pembangunan masih 77 persen hingga di penghujung Desember 2023, maka pembangunan memperpanjang hingga 19 Februari 2024.
Ia juga mengungkap penyebab molornya pembangunan Embung Gunung Kupang.
“Dipengaruhi oleh faktor cuaca yang sempat membuat air hujan naik dan menyebabkan corannya menjadi hancur,” tambahnya.
Meski demikian, jika bangunan pintu air sudah selesai, maka progress akan bertambah 20 persen. Sedangkan untuk galiannya hanya tinggal 2 persen.
Aditya berharap, Embung Gunung Kupang ini sesuai dengan fungsinya, dan selesai tepat waktu yang telah ditentukan agar hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Kita minta kalau bisa paling lambat di akhir Januari ini sudah selesai semua supaya masyarakat Kemuning dan Cempaka bisa merasakan manfaatnya,” harapnya.