Kisah Pendaki yang Selamat dari Erupsi Gunung Marapi

    WARTABANJAR.COM, PADANG – Lebih 20 pendaki dilaporkan meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.

    Sementara, puluhannya lainnya berhasil selamat.

    Dari puluhan yang selamat, empat pendaki yang selamat dari erupsi Gunung Marapi masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang.

    Di antara keempat pendaki tersebut, yakni Muhammad Fadil mengalami luka yang cukup serius di bagian jari tangan kanannya.

    Fadli menceritakan bahwa ia selamat dari erupsi karena berlindung di bawah batu besar.

    Fadli berlindung di bawah batu besar yang berada di bawah Tugu Abel atau di bawah kawasan cadas.

    Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diimbau Hindari Pesisir Pantai

    Setelah guguran batu mereda, perlahan Fadli mencoba menuruni Gunung Marapi.

    Setelah mendapatkan sinyal HP, dia mengontak pihak posko Marapi untuk memberitahukan kondisi dan posisinya. Sehingga tim penyelamat cepat mengevakuasinya.

    Menurut kesaksian Fadli, erupsi terjadi tanpa adanya tanda-tanda aktivitas vulkanik dari Gunung Marapi.

    Selain Fadli, ada tiga pendaki selamat lainnya juga menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padang Panjang.

    Muhammad Fadli mengatakan saat erupsi terjadi Fadli bersama tiga orang rekannya menyelamatkan diri bersembunyi di balik batu.

    “Setelah gunung erupsi mengeluarkan batu dan abu, kami langsung turun ke bawah mencapai dapat titik sinyal HP untuk melaporkan ke posko Marapi,” katanya.

    Fadli bersama tiga rekannya, yakni Rofid, Bima, dan Irfanda, serta satu pendaki lagi rombongan dari Pekan Baru yang ditemukan saat perjalanan ke bawah Gunung Marapi dengan kondisi luka bakar.

    Baca Juga :   Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI