Sementara itu, Kepala Desa Awang Bangkal Timur, Saifullah bungkam dan tidak menemui warga, membuat warga emosi serta hampir terjadi kericuhan.
Warga bahkan nekat ingin menerobos masuk ke kantor desa tersebut.
Tak lama, Sekdes Awang Bangkal Timur, M. Ribhani keluar dan menemui masyarakat untuk menyampaikan penggunaan uang Rp. 500 juta itu untuk apa saja.
“Dari hasil penjualan tanah sebesar Rp 500 juta itu Rp40 juta untuk aparat desa, Rp190 juta untuk pembangunan Masjid, Rp131 juta untuk kegiatan seni individual masyarakat, untuk pembangunan tempat air bersih Rp50 juta, untuk operasional mobil ambulance dan lain sebagainya Rp20 juta,” ujar M. Ribhani.
Usai membacakan catatan itu, ia langsung masuk ke kantor kembali disambut sorakan warga yang merasa kecewa.
BACA JUGA: 5 Wilayah Kalsel Status Waspada di Prakiraan Cuaca Hujan Deras Hari ini
Mereka meneriakkan kata maling.
“Tangkap saja malingnya!” teriak ratusan warga kepada aparat yang berjaga.
Melihat masyarakat yang mulai ricuh, APH segera mengamankan seluruh aparat desa yang hadir agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. (nurul octaviani)
Editor: Yayu