WARTABANJAR.COM, NEW YORK – Perang Israel di Gaza mengubah daerah kantong Palestina menjadi “kuburan bagi anak-anak,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin.
Dia berbicara ketika jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan udara dan pemboman artileri selama sebulan melebihi 10.000 orang, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.
Perlindungan warga sipil “harus menjadi yang terpenting,” kata Guterres.
“Kita harus bertindak sekarang untuk menemukan jalan keluar dari kehancuran yang brutal, mengerikan, dan menyakitkan ini,” katanya, dan sekali lagi menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.
Baca juga: 43 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Desa Beringin Batola
Israel telah menentang tuntutan internasional untuk melakukan gencatan senjata, dan mengatakan sandera yang disandera oleh militan Hamas selama serangan mereka di Israel selatan pada 7 Oktober harus dibebaskan terlebih dahulu.
Para pemimpin PBB mengatakan perang harus dihentikan sekarang.
“Seluruh penduduk terkepung dan diserang, tidak diberi akses terhadap kebutuhan penting untuk bertahan hidup, rumah, tempat penampungan, rumah sakit, dan tempat ibadah mereka dibom. Ini tidak bisa diterima. Kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang,” kata mereka dilansir Arab News.
Ke-18 negara yang menandatangani pernyataan tersebut termasuk Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk, kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan kepala bantuan PBB Martin Griffiths.