Mantan tentara lainnya, Ronen Eyalon juga dilaporkan menderita sakit mental hingga membuatnya mencoba membunuh diri beberapa kali.
Hal itu diungkapkan putranya, Dani Eyalon saat sidang darurat di Knesset pada 8 Agustus 2023 lalu.
Dani Eyalon mengatakan, ayahnya trauma dan depresi berat setelah kembali dari perang melawan pasukan Palestina di Jalur Gaza.
“Ayahku terbaring stres selama sebulan,” ungkapnya, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (2/11/2023).
Di depan Kementerian Pertahanan Israel di sidang itu ia mengatakan ayahnya telah mencoba bunuh diri sekitar 10 kali sehingga membuatnya harus selalu waspada menjaga bapaknya.
“Dia mencoba bunuh diri setidaknya 10 atau 11 kali. Saya selalu mengawasinya sepanjang waktu, saya melihatnya sendiri dan saya bahkan sampai tidak bisa tidur sepanjang malam,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dia bahkan mengaku memiliki video rekaman percobaan bunuh diri ayahnya di tempat umum.
“Dia mencoba menggantung dirinya di depan Kantor Rehabilitas Prajurit. Saya ada rekamannya,” katanya.
Dia kemudian mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah Israel terhadap nasib para tentaranya yang mengalami gangguan kejiwaan seperti ayahnya, misalnya perawatan medis dan mental.
Dia juga memprotes kewajiban militer atau wamil untuk warga Israel yang menurutnya tak sebanding dengan dampak buruk yang harus ditanggung para tentara akibat perang tersebut.
“Aku harus melakukan ini? Aku harus melakukan perintah ini? Memangnya aku berbuat apa pada kalian?” protesnya.
“Kenapa saya? Kenapa bukan kalian saja yang mengurus mereka? Itu tanggung jawabmu! Bangun, jangan duduk saja di sini!” teriaknya penuh emosi di persidangan itu.