Pertempuran Jenin adalah peristiwa penting dalam konflik Israel-Palestina, di mana para pejuang Palestina menggunakan kombinasi taktik pemberontak, IED, dan strategi perang kota melawan militer Israel.
Salah satu pelajaran penting yang didapat Hamas dari Pertempuran Jenin adalah efektivitas IED dalam menimbulkan korban jiwa dan mengganggu operasi militer Israel. IED berbiaya rendah dan mudah disembunyikan, menjadikannya alat yang berharga untuk peperangan asimetris.
Hamas sejak itu memasukkan IED ke dalam persenjataannya, menggunakannya untuk menargetkan kendaraan, patroli, dan instalasi militer Israel. Jika Israel melancarkan serangan darat ke Gaza, kita hampir pasti akan melihat taktik ini digunakan lagi.
Salah satu pembelajaran terbesar yang diperoleh Hamas dari para pejuang Jenin adalah pentingnya mobilitas strategis dan kejutan.
Selama Pertempuran Jenin, para pejuang Jenin memanfaatkan jaringan terowongan untuk memindahkan pejuang dan perbekalan, menghindari pasukan Israel, dan melancarkan serangan mendadak.
Hamas sejak itu banyak berinvestasi dalam infrastruktur terowongan, membangun jaringan jalur bawah tanah yang luas yang memungkinkan mereka melewati pos pemeriksaan Israel dan melancarkan serangan dari lokasi yang tidak terduga. Serangan saat ini telah membawa kejutan ke tingkat yang baru.
Perencanaan tersembunyi
Penggunaan terowongan dan fasilitas bawah tanah hampir pasti membantu penyembunyian persiapan dari intelijen Israel.
Namun, upaya yang dilakukan untuk menyembunyikan hal tersebut merupakan tingkat kecanggihan lain yang belum pernah terlihat sebelumnya: Perencanaan operasi tersebut akan memakan waktu beberapa bulan.