WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kadar garam air baku PT Air Minum (PAM) Bandarmasih kembali menunjukkan kenaikan cukup signifikan.
Berdasarkan pengujian tanggal 5 Oktober kemarin, kadar garam mendekati 1.000 miligram (Mg)/liter (L).
Jumlah ini tentu saja sudah di atas ambang batas konsentrasi aman.
Akibatnya, bakal berimbas pada suplai air bersih kepada pelanggan, terutama yang berada di ujung jaringan layanan.
PAM telah melakukan pengujian kadar Klorida tertinggi pada 1 sampai sampai 5 Oktober 2023.
Pada 1 sampai 3 Oktober kadar garam masih berada di batas aman, yakni antara 19 – 30 ml/l.
Namun pada tanggal 4 Oktober terjadi kenaikan cukup signifikan, menjadi 737,36 mg/l.
Baca juga: Antisipasi Penimbunan, Satgas Pangan Polri Datangi Gudang-gudang Penyimpan Beras
Kenaikan itu berlanjut kemarin, 5 Oktober, mendekati angka 1.000, tepatnya 985,51 mg/l.
“Batas aman konsentrasi klorida (Cl-) dalam air minum yang direkomendasikan Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 adalah 250 mg/L,” tulis PAM Bandarmasih melalui laman resminya, Jumat (6/10)
Sehubungan Meningkatnya Kadar Garam / Intrusi Air Laut, seluruh pelanggan PAM Bandarmasih hhususnya di wilayah ujung jaringan agar bisa menyiapkan penampungan guna mengantisipasi sewaktu-waktu terjadi penurunan distribusi sampai dengan mati total.
Berikut Wilayah Ujung Jaringan Pelanggan PAM Bandarmasih
1. Banjarmasin Barat :
Pelambuan, Kuin Selatan, Teluk Tiram, Kampung Arab, Kuin Cerucuk.
2. Banjarmasin Selatan :
Gerilya, Mantuil, Kuin Kacil, Gunung Meranti, Tatah Bangkal Luar, RK Ilir, Tembikar Kanan dan Kiri.