“Akhirnya mereka ngerasa kok ada orang mau ngurusin gue yang bukan siapa-siapa, akhirnya tumbuh lah rasa respect, bukan hanya sebagai orang yang mengasuh di pondok itu, kekeluargaan,” jelas Dimas.
Ia melanjutkan, melakukan semua ini tanpa strategi apa pun sebab ia dan Dhini yakin niat mereka baik.
Karena itu, meskipun mereka sama-sama anak broken home dan tak memiliki pengalaman menjadi orangtua, pada 46 anak ini keduanya belajar menjadi orangtua yang baik.
“Kalau ada permasalahan ya kayak layaknya orangtua dan anak, itu yang dipelajari dan dialami sama kita, kita diskusinya satu-satu,” ucap Dhini. (berbagai sumber)
Editor: Yayu