Gejala radang otak ini bisa dengan cepat memburuk, biasanya dalam 24–48 jam.
Pada sekitar 40–75% kasus infeksi virus Nipah yang berat, kematian bisa terjadi setelah gejala radang otak muncul.
Beberapa kasus infeksi virus Nipah juga ada yang bersifat laten.
Artinya, munculnya gejala, baik yang ringan maupun berat, baru terjadi setelah beberapa bulan hingga tahun sejak pertama kali terinfeksi.
Sampai saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi virus Nipah, begitu pula vaksin untuk mencegah penyakit ini.
Penanganan yang ada difokuskan untuk mengobati gejala, mencegah kekurangan cairan, dan membiarkan penderita untuk beristirahat.
Namun, ada beberapa obat yang dinilai berpotensi untuk digunakan dalam penanganan virus Nipah, yaitu imunoterapi dengan antibodi monoklonal, remdesivir, dan ribavirin.
Meski belum ada laporan kasus infeksi virus Nipah di Indonesia, Anda tetap perlu waspada karena virus tergolong mudah menular dari hewan atau orang yang terinfeksi sehingga dianggap berpotensi menjadi pandemi.
Sebisa mungkin, hindari kontak dengan hewan atau orang yang sakit, terutama di daerah tempat terjadinya wabah.
Apabila Anda pernah kontak dengan hewan atau orang yang diduga terinfeksi virus Nipah dan mengalami gejala demam, batuk, nyeri otot, sakit kepala, serta lemas, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. (berbagai sumber)
Editor: Erna Djedi