WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kualitas udara Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sempat mengalami penurunan akibat dampak kabut asap.
Kabut asap tersebut, diduga kiriman dari wilayah sekitar Kota Banjarmasin yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Turunnya kualitas udara Kota Banjarmasin tersebut, tercatat pada 1 September 2023 lalu.
Namun penurunan kualitas udara hanya pada jam tertentu, alias tidak seharian penuh di tanggal tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin menyebut, berdasarkan data yang dihasilkan oleh stasiun pemantauan kualitas udara Air Quality Monitoring System (AQMS) Kota Banjarmasin pertanggal 01September 2023 pukul 00:00 – 10:00 WITA, dihasilkan data Index sesuai dengan tabel Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
Baca juga: Kabut Asap Saput Jalan A Yani Liang Anggang, Jarak Pandang Hanya Lima Meter
Dari perhitungan parameter, berdasarkan Peraturan Menteri LHKRIP.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020 udara di Kota Banjaramasin masih didominasi oleh kategori sehat pada parameter SO2, CO, O3, NO2, HC dan sebagian PM10.
Namun terdapat kategori sedang pada parameter PM10 pada pukul 00:00-06:00 WITA pagi, pada parameter PM2.5 sempat mencapai angka (102-101) di kategori tidak sehat pada pukul 00:00-01:00 WITA dan turun kembali pada kategori sedang sampai pukul 10:00 pagi.
PM2.5 merupakan parameter yang bersumber dari pembakaran, asap rokok dan aktivitas pertanian, hal tersebut dikarenakan saat ini berada di musim kemarau sehingga Kota Banjarmasin rentan mendapat asap kiriman dampak dari kebakaran hutan dan lahan dariKabupaten/Kota tetangga.