“Pakai alat (cukur) yang elektrik, makanya ada yang rambutnya hingga kena banyak,” tambahnya.
Beberapa orang tua siswi banyak yang protes dan menegur guru EN. Sehingga, pihaknya segera mendampingi guru EN untuk mendatangi rumah para siswinya dan meminta maaf.
“Penuturan Bu EN itu ada sekitar 19 siswi (yang dibotaki). Kami datang ke rumah mereka secara langsung untuk minta maaf, tapi belum semuanya, karena hari sudah malam. Lalu kami lanjutkan dengan mediasi di sekolah pada esok paginya,” terang Harto.(atoe/berbagai sumber)
Editor Restu