WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Informasi pengeringan saluran irigasi yang akan dilakukan mulai 15 September mendatang sudah sampai di telinga para penambak yang ada di Kecamatan Martapura Kota.
Pasalnya, pengeringan irigasi tersebut akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan. Para penambak pun bersiap untuk mengatisipasi kekeringan yang akan berdampak pada tambak ikan miliknya.
Seperti yang dilakukan oleh Nita, seorang pemilik tambak pembibitan di daerah Tungkaran, Martapura. Nita mengaku sudah mendengar kabar tersebut.
“Iya betul kami sudah dengar kabarnya, katanya di tanggal 15 September ini,” ujar Nita kepada wartabanjar.com pada Minggu (27/8/2023) siang.
Baca juga: MERIAH! Lomba Panjat Pinang Massal Desa Panggung Tala, Ada Kelas untuk Wanita
Selaku penambak, Nita mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi daya tebar dan penggunaan kolam.
“Biasanya pembibitan menggunakan 6 kolam besar, kalau kering saya pakai 4 kolam terpal dan sumber air sumur,” jelas Nita lagi.
Sementara itu, Tajudin, pengelola tambak pembesaran mengaku mendengar kabar pengeringan irigasi sudah dari 6 bulan yang lalu.
“Kalau saya mendengar dari 6 bulan yang lalu,” ujarnya.
Tajudin langsung melakukan persiapan untuk menghadapi pengeringan irigasi dengan mempercepat pembesaran dan mengurangi daya tebar benih.
“Kalau yang ini kemarin saya tebar sekitar 3.000 benih ikan patin, dan 5.000 benih ikan bawal,” ujarnya.
Selama 6 bulan, Tajudin mempercepat pembesaran bibit ikan tersebut dan langsung menjualnya.
Baca juga: Bupati Zairullah Sebut Pemikiran PWRI Dibutuhkan Pemerintah dan Masyarakat