Ukraina Pamerkan Tank-tank Rusia yang Hancur di Jalanan Ibu Kota Kyiv, Terungkap Ini Maksudnya

    WARTABANJAR.COM – Pada Senin (21/8/2023), Ukraina merayakan Hari Kemerdekaannya dengan suatu perayaan yang penuh semangat dan makna mendalam.

    Menjelang momen bersejarah tersebut, negara yang sedang berperang ini mengambil langkah berani dengan memajang sisa-sisa tank Rusia yang hancur dalam peperangan di jalanan utama Kyiv.

    Lusinan kendaraan militer dan tank Rusia yang hancur ‘berpawai’ di jalan-jalan Kyivm sumber militer menyebutkan 44.000 tentara Rusia tewas dan 1.800 tank hancur.

    BACA JUGA: Ngeri! Pompa Bensin di Rusia Meledak Hebat, 30 Tewas Termasuk Anak-anak, 75 Terluka

    Pusat kota Kyiv telah diubah menjadi museum terbuka besar yang berisi tank-tank Rusia yang terbakar dan direbut ketika invasi Putin ke Ukraina akhirnya terhenti.

    Ukraina memajang tank-tank dan kendaraan tempur milik Rusia tersebut dengan maksud agar warga Ukraina bersiap memperingati Hari Kemerdekaan mereka, yang kedua selama perang berlangsung.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (22/8/2023), hari libur nasional dalam rangka memperingati 32 tahun kemerdekaan Ukraina pasca era Uni Soviet jatuh pada Kamis (24/8/2023) mendatang, tepat 18 bulan setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran terhadap negara tetangganya itu.

    Pada Senin (21/8/2023) waktu setempat, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, warga Kyiv berjalan di sepanjang Jalan Kreshchatyk di jantung ibu kota Ukraina sambil melihat-lihat kendaraan lapis baja yang hangus dan perangkat keras lainnya, yang dipajang dalam barisan panjang seperti parade militer tak bergerak.

    Salah satu warga Kyiv, Natalia Koval (59), mengungkapkan kengeriannya atas apa yang dianggap sebagai ‘piala’ dari medan perang. Namun dia meyakini Ukraina pada akhirnya akan mengalahkan Rusia.

    “Negara kita akan merayakannya,” ucap Koval dalam pernyataannya.

    “Iya, mungkin belum — tetapi saatnya akan tiba, dan kemenangan ini bukan hanya milik kita, tapi juga kemenangan bagi seluruh dunia,” cetusnya.

    Hari libur saat peringatan kemerdekaan, yang tidak semeriah biasanya karena perang, terjadi pada momen kritis bagi Kyiv karena serangan balasannya terhadap pasukan Rusia hanya menghasilkan kemajuan yang lambat di bagian timur dan selatan negara tersebut, yang lokasinya jauh dari ibu kota.

    Para pejabat Ukraina mengatakan kemajuan militer terhambat oleh ladang ranjau Rusia dan garis pertahanan yang dipersiapkan dengan baik, serta kurangnya dukungan udara yang memadai bagi pasukan Kyiv.

    Otoritas Ukraina menyebut jumlah korban tewas dalam perang adalah rahasia negara. Namun para pejabat Amerika Serikat (AS) yang dikutip New York Times, pekan lalu, menyebut jumlah tentara yang tewas saat perang di Ukraina mencapai 70.000 personel, dengan sekitar 100.000-120.000 tentara lainnya terluka.

    BACA JUGA: VIRAL, Sniper Ukraina Jadi Sorotan karena Kecantikannya, Evgeniya Emerald: Tak Segan Tembak Mati Musuh

    Sejumlah warga Kyiv lainnya mengakui mereka senang jika perangkat keras militer Rusia dipamerkan dan hal itu diharapkan bisa meningkatkan semangat berjuang warga Ukraina.

    “Saya pikir itu merupakan ide yang bagus untuk menunjukkan kemampuan tentara kita dan … menunjukkan betapa buruknya (Rusia) dalam pertempuran,” ucap Mark Omelchenko yang berusia 23 tahun.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   Megawati Komentari Kasus Asusila Hasyim Asy'ari: Sedih, Pemerintahan RI Kok Begitu

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI