Buntut Tragedi di SMAN 7 Banjarmasin, Disdikbud Kalsel Siapkan Rp 2 M untuk Beli Metal Detector

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Kasus yang mencoreng dunia pendidikan di Kalimantan Selatan (Kalsel) terjadi di SMAN 7 Banjarmasin, seorang siswa Kelas X menikam temannya.

    Peristiwa yang terekam CCTV itu sudah membuat gempar seantero Bumi Antasari ini.

    Bagaimana tidak, insiden siswa tikam siswa ini terjadi di sekolah favorit di Kalsel, yang seharusnya menjadi contoh sekolahan lain di Banua.

    BACA JUGA: Tak Ingin Kasus Siswa SMAN 7 Banjarmasin Terulang, Ketua DPRD Kalsel Imbau Warga Hindari Bullying

    Buntutnya, insiden penusukan di SMAN 7 Banjarmasin membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel mengaku tidak mau kecolongan lagi.

    “Seluruh SMAN dan SMKN se-Kalsel akan kita lengkapi dengan metal detector,” kata Kadisdik Kalsel, Muhammadun, Selasa (8/8/2023).

    Kadisdikbud yang akrab disapa Madun itu menegaskan, saat ini pengadaan metal detector sudah dalam tahap proses.

    “Kita anggarkan di Anggaran Biaya Tambahan (APT) sebesar Rp2 miliar. Masih dalam tahap penyusunan. Kalau tidak sempat di APT tahun ini, kita anggarakan di APT 2024,” katanya.

    Datangkan Psikolog Jakarta

    pelaku penusukan rekannya di SMAN7 Banjarmasin yang statusnya Anak Berhadapan Hukum (ABH), saat ini dalam tahap proses penyidikan. Selanjutnya akan datang psikolog dari Biro Psikologi Staf SDM Mabes Polri.

    Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian menegaskan kasus di SMAN 7 Banjarmasin ini ternyata menjadi perhatian pihak Mabes Polri. Karena ketika pihaknya mengirim surat ke Polda dan diteruskan ke Mabes, hal itu langsung direspon untuk datang ke sini.

    “Ternyata hal itu direspon sekali dan akan datang rencana, dan akan mulai melakukan pendekatan kepada ABH tersebut. Namun siapa yang datang Psikolognya untuk namanya saya belum tahu, “ sebut Kompol Thomas Afrian kepada awak media.

    Psikolog mabes itu juga datang untuk penelitian terhadap pelaku dan korban, hingga sekolah,” kata Kompol Thomas Afrian. Langkah lainnya juga dilakukan pihaknya dengan melaksanakan koordinasikan ke sejumlah pihak yang berkompeten.

    Awal Permasalahan

    Viral sebuah rekaman CCTV yang menunjukkan detik-detik pelajar SMAN 7 Banjarmasin menusuk teman saat di dalam kelas. Diketahui kejadian penikaman tersebut dilakukan seorang anak laki-laki berinisial A (15), kepada korban M (15), keduanya merupakan sama-sama siswa kelas X namun beda kelas.

    Akibat dari insiden tersebut korban mengalami luka di lambung dan bahu sebelah kanan, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dugaan sementara kasus tersebut disinyalir karena pelaku kesal lantaran sering di-bully korban sejak duduk di bangku SD.

    Pelaku memang sering di-bully oleh teman-temannya sejak duduk di bangku SMP, dan ketika SMA hal serupa masih dialami oleh pelaku.

    Menurut kesaksian salah satu teman pelaku dan korban mengatakan, jika keduanya saling mengenal sejak duduk di bangku SD dan pelaku sering diejek korban.

    BACA JUGA: Penyebab Penikaman Siswa SMAN 7 Banjarmasin Diungkap Kadisdik Kalsel

    “Dulu pernah satu sekolah SD, pelaku menyimpan lama amarahnya sejak SD karena sering dibully, akhirnya pecah saat sekolah SMA ini,” ujar kesaksian siswa tersebut, Selasa (1/8/2023).

    Awal puncak insiden tersebut diketahui pada saat pelaksanaan sholat Jum’at pelaku diolok-olok oleh korban dan difoto-foto, karena merasa sakit hati ia pun nekat menyerang korban pada pagi hari. Dari kejadian tersebut orang tua korban telah melaporkan ke Polresta Banjarmasin untuk didalami lebih lanjut.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Juga :   SKPD Pemkab Batola Dituntut Dukung Program Prioritas Nasional dan Provinsi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI