WARTABANJAR.COM, JAKARTA- Vaksin COVID-19 tidak akan digratiskan lagi untuk masyarakat umum mulai 2024 nanti.
Khususnya lagi, ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, ketentuan ini akan berlaku bagi masyarakat umum non penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Sementara kelompok masyarakat berisiko tinggi dan peserta BPJS Kesehatan akan tetap menerima fasilitas vaksin Covid-19 gratis.
Kelompok berisiko tinggi yang dimaksud di sini di antaranya adalah kelompok lansia dengan komorbid, dewasa muda berkomorbid khususnya obesitas, dan masyarakat yang memiliki gangguan kekebalan tubuh seperti penyandang HIV.
Hal itu disampaikan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri acara APRIL Group di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau belum lama ini.
Pemberian vaksin Covid-19 masih perlu dilakukan, lanjutnya, kendati Indonesia telah dinyatakan memasuki fase endemi.
Vaksin Covid-19 menurutnya penting sebagai benteng melawan infeksi Covid-19 ataupun meminimalisir gejala yang ditimbulkan apabila terpapar virus corona.
“Ini sama seperti meningitis, kalau untuk dirutinkan itu masih perlu diberikan, diberikan ke siapa?, ya orang-orang yang berisiko tinggi,” katanya.
Budi sebelumnya sempat mengatakan harga per dosis vaksin saat ini berkisar antara Rp100 ribu.
Ia menargetkan nantinya masyarakat dapat membeli vaksin tersebut melalui apotek dan rumah sakit.
“Vaksin ini harganya di bawah Rp100 ribu lah, belum pakai ongkos. Harusnya ini pun bisa di-cover oleh masyarakat secara independen. Tiap enam bulan sekali Rp100 ribu kan menurut suatu angka yang masih make sense,” ujarnya, Februari lalu.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan belakangan ini menyatakan penggunaan jenis vaksin virus corona dosis lanjutan atau booster saat ini bisa diberikan tanpa harus melihat regimen vaksin yang sebelumnya telah ditetapkan pemerintah.