Polisi Bongkar Kasus Aborsi di Kotabaru, Pasangan Muda Mengaku Lakukan Perbuatan karena Malu

WARTABANJAR.COM, KOTABARU – Nasi sudah jadi bubur, begitu ungkapan penyesalan yang cocok ditujukan ke pasangan kekasih yang melakukan aborsi di Kotabru, Kalimantan Selatan.

Bagaimana tidak, setelah ditangkap polisi karena perbuatan melanggar hukumnya, si lelaki berinisial MRS (22) baru menyesal telah melakukan perbuatannya tidak terpuji.

Padahal sudah empat tahun bersama dan jalinan asmara MRS dengan sang kekasih C (23) tidak membuat keduanya semakin damai dalam menjalin hubungan.

BACA JUGA: Gegara Foto Janin di Hp, Polisi Kotabaru Bongkar Kasus Aborsi Pasangan Kekasih

Malah impian keduanya untuk menjadi pasangan sejati pupus, hal setelah ulah mereka yang menggugurkan kadungan dan mengubur jabang bayinya di kebun milik dibongkar polisi.

MRS (22) dihadapan penyidik Polres Kotabaru mengaku menyesal telah melakukan perbuatannya yang melanggar hukum sehingga pasangannya menanggung rasa malu.

Awal kasus aborsi terpaksa dilakukan, papar MRS, ia merasa panik saat tahun pacarnya C hamil lima bulan.

“Iya, memang awalnya memang kami mau menikah, tapi saya bingung harus bagaimana setelah tahun pacar saya hamil,” lanjut MRS sambil menundukan wajahnya.

Raut penyesalan begitu kental terlihat di wajah MRS, dan ia mengatakan hari demi hari usia kandungan sang pacar terus bertambah. “Hingga akhirnya terbesit untuk melakukan aborsi,” papar MRS dengan nada pelan.

Padahal sebelum melakukan perbuatan itu, perdebatan kedaunya sempat pecah. “Di satu sisi takut perbuatan diketahui. Di sisi lain tak sanggup menahan rasa malu jika bayi yang dikandung lahir sebelum pernikahan,” ungkapnya.

Pacar saya memang terus menangis saat itu, kata MRS. Hal itu membuatnya semakin bingung. “Dia itu takut sama orang tuanya, makanya ingin menggugurkan kandungan,” ucap lirih MRS di hadapan penyidik, Kamis (27/7/2023) kemarin.

Untuk melakukan aborsi pasangan ini berniat membeli obat secara online, lalu MRS menambah uang ke sang pacar untuk membeli obat tersebut. Karena obat untuk menggugurkan kandungan seharga Rp1,8 juta.

“Saya tidak tega. Dia itu menangis terus, lalu saya menambah Rp300 ribu untuk beli obat,” kata MRS.

Setelah obat itu tiba, aborsi pun dilakukan hingga sang janin keluar di dalam kamar mandi.

Janin yang beru berumur sekitar 5 bulanan itu keluar dalam kondisi meninggal dunia lalu MRS mengubur di semak-semak lahan milik warga.

Lantaran untuk menggali perlu alat cangkul, MRS akhirnya memberanikan diri meminjam ke teman dekatnya.

“Saat itu teman saya ikut ke lokasi, maka saya beralasan pinjam cangkul untuk mengubur kucing yang mati,” papar MRS.

Sebelumnya kepada penyidik sang kekasihnya juga mengaku aborsi terpaksa dilakukan lantaran takut kehamilannya diketahui orang tua.

Sering berhubungan di hotel

Kasat Reskrim AKP Iksan Prananto, melalui Kanit PPA Aiptu Riskiantoro mengatakan, atas pengakuan MRS sepanjang menjali asmara, hubungan bak suami istri sering lakukan di hotel dan penginapan di Kotabaru.

“Sementara untuk mengecoh petugas hotel, sang pria berinisiatif memesan kamar terlebih dahulu, lalu sang pacar datang ke kamar belakangan,” kata Aiptu Riskiantoro.

BACA JUGA: GILA! Ternyata ‘Dokter’ yang Lakukan Aborsi Kemayoran, Tak Punya Latar Belakang Medis

Kuburan janin dibongkar

Mengatahui perbuatan aborsi itu, petugas KBO Satreskrim Ipda Kity Tokan melakukan pembongkaran kuburan jabang bayi hingga menjadi perhatian warga setempat.

Akibat perbuatannya MRS dan C telah ditangkap jajaran Satreskrim, dan diamankan di Mapolres Kotabaru untuk diproses hukum lebih lanjut.

Bahkan, warga Desa Sungai Taib, dan Pal 1 Desa Dirgahayu, Pulau Laut Utara ini dikenakan pasal berlapis dan terancam pidana penjara selama 10 tahun.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

editor : didik tm