10 Tahun Jadi Marinir Palsu, Pria Ini Ternyata Satpam Perumahan, Tiap Hari Bawa Airsoft Gun

    WARTABANJAR.COM – Malam itu ada pemandangan berbeda terlihat di sekitar Perumahan Pondok Indah State, Penancangan, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten.

    Beberapa pria berbadan tegap tak dikenal memasuki sebuah perumahan. Ada yang berjaket kulit hitam dan ada juga yang mengenakan baju kaos biasa.

    Gerak-gerik mereka menunjukkan bahwa mereka bukanlah warga sana. Tapi tak ada yang tahu siapa pria-pria itu.

    BACA JUGA: Propam Polda Kalsel Janji Kawal Kasus Korban Patah Kaki Akibat Ditabrak Oknum Anggota Samapta

    Memasuki Rabu dinihari sekira pukul 00:30 WIB, pria-pria itu tiba-tiba saja menyergap seorang pria bernama Ujang Hendro yang sedang berjalan di jalanan perumahan.

    Ujang Hendro selama ini dikenal oleh masyarakat bukan orang biasa, karena kemana-mana selalu mengenakan seragam loreng militer Indonesia dengan emblem TNI Angkatan Laut di dada kirinya.

    Dan orang-orang memang tahunya Ujang ini prajurit TNI. Malahan dia ngaku seorang bintara senior dengan pangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) dari Korps Marinir.

    Penangkapan dilakukan di kediamannya di Perumahan Pondok Indah State, Panancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang pada Rabu (26/7/2023) pukul 01.30 WIB.

    Penangkapan Ujang Hendro berawal saat pihak Lanal Banten mengdapatkan laporan attivitas UH yang mengaku sebagai anggota TNI AL.

    “Setelah didicek, Ujang Hendro ternyata warga sipil biasa dan selama 10 tahun terakhir, bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perumahan di Kota Serang, Banten,” kata Komandan Lanal Banten Letkol Laut (P) Dedi Komarudin pada Rabu (26/7/2023).

    Parahnya lahi, ternyata yang bersangkutan Ujang Hendro adalah warga sipil, bukan personil TNI AL atau Marinir.

    Letkol Dedi mengatakan, saat ditangkap, Ujang Hendro mengenakan seragam TNI lengkap dengan atributnya.

    Selain itu, Dedi juga menyebut Ujang Hendro kerap membawa senjata api yang belakangan diketahui sebagai airsoft gun untuk meyakinkan masyarakat

    “Hasil pemeriksaan, diindikasikan bahwa sudah berjalan 10 tahun yang bersangkutan mengaku Marinir dengan pangkat Peltu,” ujar Dedi.

    Dedi mengungkapkan, Ujang Hendro melakukan aksi tersebut semata-mata untuk kepentingan pribadi. Salah satunya guna mendapatkan pekerjaan.

    “Misalnya untuk yang bersangkutan mendapatkan kepercayaan pekerjaan sebagai petugas keamanan,” ungkap dia.

    Sebagai petugas kesehatan

    Selain mengaku sebagai anggota Marinir, Ujang Hendro diduga juga mengaku sebagai tenaga kesehatan.

    Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya beberapa alat kesehatan dan obat-obatan di lokasi penangkapan Ujang Hendro.

    Obat yang ditemukan adalah 35 keping pil mirasic, 24 keping pil mirasic forte, 23 keping pil grafadon, dan 18 keping pil dexanta. Lalu 5 keping pil licokalk, 5 keping pil degista, dan 2 buah alat ukur tekanan darah.

    BACA JUGA: Polisi Bongkar Kasus Aborsi di Kotabaru, Pasangan Muda Mengaku Lakukan Perbuatan karena Malu

    “Ini baru dugaan awal karena ada obat-obatan dengan jumlah banyak dan ada alat tensi juga,” ujar Dedi.

    Saat ini pihak Lanal Banten telah menyerahkan UH ke Polresta Serang Kota untuk tindakan hukum lebuh lanjut.

    Pihak kepolisian juga akan dilakukan penyelidikan untuk mengetahui kerugian yang dialami terkait perbuatan UH.

    Selain obat-obatan, barang bukti lainnya yang telah diamankan adalah air sofgun, kartu identitas, seragam TNI lengkap, jaket dan tas loreng serta ponsel.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor: didik tm

    Baca Juga :   UPDATE Jatuhnya Pesawat Jeju Air, Ada DNA Bebek di Kedua Mesin, Kok Bisa!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI