Minum Kopi Setiap Hari, Benarkah Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol?

    WARTABANJAR.COM – Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science itu menyebutkan, para peneliti dari University of Southern California menemukan alasan mengapa orang melakukan ritual harian minum kopi.

    Para peneliti itu melakukan penelitian terhadap sejumlah siswa yang gemar minum kopi. Dari penelitian yang dilakukan selama satu minggu itu, ditemukan bahwa para siswa itu minum kopi karena melakukan itu setiap hari, setiap merasa lelah.

    Jadi faktor kebiasaan atau habit, memiliki pengaruh sama kuatnya dengan faktor perasaan lelah yang menjadi pendorong para siswa itu minum kopi. Profesor Psikologi dan Bisnis USC Provost, Wendy Wood menyatakan, banyak dari apa yang dilakukan oleh manusia setiap hari adalah kebiasaan.

    BACA JUGA: Ingat! Kopi dan Susu Bukan untuk Penderita Maag, Ini Penjelasannya?

    Namun, banyak orang enggan untuk mengakui hal itu. Orang-orang cenderung menyesuaikan perilakunya dengan suasana hati.

    Banyak orang menjadikan kopi sebagai minuman harian mereka. Kopi seolah jadi rutinitas, tetapi apa yang terjadi pada tubuh jika minum kopi setiap hari?

    Meskipun rasanya pahit asam, tetapi kopi telah menjadi minuman sehari-hari. Banyak orang suka kopi karena mampu mendorong energi pada tubuh. Setelah minum kopi, banyak orang merasa dirinya lebih bersemangat dan lebih konsentrasi dalam menjalankan berbagai aktivitas.

    Kopi kerap membuat orang yang terbiasa meminumnya kecanduan. Akhirnya, mereka mengonsumsi kopi setiap hari. Meskipun menawarkan manfaat, kopi juga bisa berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan.

    Lantas, apa yang akan terjadi pada tubuh jika minum kopi setiap hari? Apakah baik atau justru membahayakan kesehatan? Ahli diet pun menjelaskan kondisi tubuh yang diberi asupan kafein kopi setiap hari. Merangkum livestrong.com (08/03), berikut penjelasannya.

    Kesehatan otak

    Kopi membuat otak lebih berkonsentrasi. Menurut laporan di Practical Neurology Desember 2015, sebenarnya dalam jumlah sedang kopi memang bisa membuat seseorang menjadi fokus dan mencegah rasa kantuk.

    Pendiri dan CEO NY Nutrition Group, Lisa Moskovitz, RDN, menjelaskan, kafein dapat mengikat reseptor di otak untuk memblokir kelelahan.

    Kopi juga dikenal dapat mendukung fungsi kognitif dan memori. Dalam meta analisis Juni 2017 di Clinical Nutrition, minum 1 sampai 2 cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko Alzheimer, demensia, serta gangguan kognitif lainnya yang lebih rendah.

    Kopi juga bisa mengurangi risiko depresi. Seperti yang disebutkan dalam studi pada Oktober 2015 di Molecular Nutrition and Food Research, partisipan yang minum 1 hingga 2 cangkir kopi sehari bisa mengurangi risiko depresi lebih rendah dibandingkan mereka yang minum kopi lebih banyak atau lebih sedikit.

    Melindungi jantung

    Perlu diingat, kopi menuai manfaat baik jika dikonsumsi dalam jumlah tepat. Minum kopi sekitar maksimal 4 cangkir per hari memberikan manfaat perlindungan pada jantung.

    Dalam studi Februari 2021 yang dimuat dalam jurnal Circulation: Heart Failure, menunjukkan setidaknya minum 1 cangkir kopi berkafein sehari dikaitkan dengan insiden gagal jantung lebih rendah.

    Minum dalam jumlah sedang, sekitar 2 sampai 3 cangkir sehari juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, aritmia, tekanan darah tinggi, hingga kematian.

    Hal ini bisa terjadi karena mungkin, secangkir kopi mengandung polifenol yang kuat. Polifenol merupakan senyawa nabati yang bertindak sebagai antioksidan dan membantu mengurangi kerusakan sel, lapor Harvard Health Publishing.

    Biji kopi juga kaya akan nutrisi, seperti magnesium potassium, dan niasin. Kandungan tersebut diperlukan untuk kesehatan jantung.

    Namun, manfaat ini bisa didapatkan tergantung dari jenis kopi yang diminum. Jenis kopi berbeda bisa membuat perubahan efeknya.

    Awas kolesterol

    Mungkin kopi memang baik untuk kesehatan otak dan jantung, tetapi kopi bisa mempengaruhi tingkat kolesterol.

    Ahli gizi Kylne Bogden, RDN mengungkap, lemak dalam biji kopi (diterpene), khususnya kafestol dan kahweol, dapat berkontribusi pada peningkatan kolesterol. Namun, dosis diterpene tergantung seberapa banyak kopi yang diminum.

    Studi yang dilakukan tahun 2018 dalam Heart, menemukan hubungan tingkat kolesterol tinggi pada seseorang yang minum kopi 4 cangkir atau lebih dalam sehari.

    Diterpen juga lebih banyak ditemukan pada kopi yang tidak difilter, seperti kopi yang diseduh dengan French press.

    Meningkatkan tekanan darah

    Kafein pada kopi dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga setelah 30 menit dikonsumsi, kafein mampu meningkatkan tekanan darah.

    Ahli gizi Moskovitz mengungkap, kafein memblokir hormon yang memperlebar arteri. Teori lain menyebutkan, stimulant meningkatkan adrenalin, yang akhirnya meningkatkan tekanan di arteri. Namun menurutnya, efek ini kurang lazim pada orang yang sering minum kopi.

    Kafein pada kopi memang mengaktifkan kelenjar adrenal untuk menghasilkan lebih banyak adrenalin. Efeknya meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah.

    BACA JUGA: Sejumlah Kebiasaan Minum Kopi yang Berpotensi Bikin Berat Badan Naik, Kok Bisa!

    Susah tidur

    Salah satu efek buruk minum kopi yaitu membuat seseorang terjaga dan menjadi sulit tidur. Dalam jumlah kecil, kafein pada kopi dapat membantu menangkal kelelahan.

    Namun, kalau kamu mengonsumsi lebih dari 4 cangkir minuman kafein sehari, mungkin akan kelebihan stimulant. Hal tersebut menyebabkan jantung berdebar, kegelisahan, hingga insomnia, lapor Mayo Clinic.

    Ahli gizi Bogden juga mengungkap tidur bisa terganggu karena asupan kafein, sekalipun kopi diminum di pagi hari.

    Efek dari kondisi ini sebenarnya berbeda pada setiap orang, tergantung dari genetik dan usia. Namun, dalam jangka panjang efek sabotase tidur ini bisa menimbulkan konsekuensi serius.

    Bisa disimpulkan, minum kopi memberikan manfaat baik dan buruk pada tubuh. Jika dikonsumsi dalam jumlah tepat, kopi tidak membahayakan kondisi tubuh. Namun, kamu juga perlu memperhatikan jenis kopi yang diminum. Kalau suka minum kopi dengan tambahan susu, krimer, gula, maupun sirup lainnya, mungkin efeknya berubah.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI