WARTABANJAR.COM – Jadwal turnamen bulu tangkis Korea Open 2023 hari ini, Jumat (21/7/2023), memasuki babak perempat final. Indonesia yang sebelumnya memiliki sembilan wakil, hanya tinggal satu, yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Fajar/Rian menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang tersisa, setelah lima lainnya kandas di babak 16 besar. Mereka akan menghadapi wakil Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
Fajar/Rian kini menempati peringkat satu dunia, sedangkan lawannya ada di ranking ke-46. Pasangan ganda Indonesia itu lebih diunggulkan dalam laga hari ini. Mereka mampu menang 7-1 dalam delapan pertemuan sebelumnya melawan wakil Malaysia tersebut.
BACA JUGA: JADWAL 6 Wakil Indonesia Berlaga di Babak 16 Besar Korea Open 2023 Hari Ini, Ada Putri Kusuma & Fajar/Rian
Keduanya mengaku masih memiliki hal untuk diperbaiki menjelang laga perempat final ini. Mareka masih harus terus beradaptasi dengan kondisi teknis lapangan seperti kondisi angin dan shuttlecock.
Ganda putra nomor satu dunia itu menjadi satu-satunya, dari enam wakil Indonesia, yang memenangi babak kedua di Stadion Jinnam, Yeosu, Korea Selatan, pada Kamis (20/7/2023).
Mereka menang atas Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan) dengan skor 21-19, 21-15 dan akan berhadapan dengan pemain Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, pada perempat final, Jumat.
Harus Pulang
Kekalahan dialami lima wakil lainnya, yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Putri Kusuma Wardani, dan Gregoria Mariska Tunjung yang menjadi unggulan keenam tunggal putri.
Kekalahan dengan skor 20-22, 17-21 tak hanya menjadi kekalahan pertama Gregoria dalam empat pertemuan dari pemain Korea Selatan, Sim Yu-jin. Ini juga menjadi hasil buruk dalam tiga turnamen terakhir setelah pemain berusia 23 tahun itu tampil baik pada lima turnamen sebelumnya.
Sejak akhir Januari hingga akhir Mei, Gregoria mencapai perempat final Malaysia Masters, lalu perempat final All England, semifinal Swiss Terbuka, juara Spanyol Masters, dan final Malaysia Masters. Setelah itu, dia kesulitan menjaga performanya pada level atas, hingga kalah di babak kedua Singapura Terbuka dan babak pertama Indonesia Terbuka pada Juni.
Setelah beristirahat dari turnamen sekitar sebulan, Gregoria dan sebagian rekan-rekannya memulai kembali perburuan poin pada masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024 dengan tampil di Korea Terbuka, 18-23 Juli.
Sebagian lagi akan bergabung di Jepang Terbuka Super 750 pada 25-30 Juli, untuk menambah poin ranking dalam fase kualifikasi Olimpiade yang berlangsung 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024.
”Saya bertekad bermain lebih baik pada pertandingan hari ini dibandingkan babak pertama, tetapi ternyata tidak bisa. Sim Yu-jin bermain baik dan sedikit melakukan kesalahan,” kata Gregoria yang harus bermain tiga gim untuk mengalahkan Clara Azurmendi (Spanyol) pada babak pertama.
Pemain peringkat kedelapan dunia itu menilai, penampilannya sangat buruk dalam dua turnamen terakhir. Itu akan menjadi bahan evaluasi agar bisa bermain lebih baik di Jepang Terbuka.
Besok saya akan langsung latihan untuk persiapan Jepang Terbuka. Di babak pertama lawannya tidak mudah, jadi perbaikan harus segera dilakukan.
”Besok saya akan langsung latihan untuk persiapan Jepang Terbuka. Di babak pertama lawannya tidak mudah, jadi perbaikan harus segera dilakukan,” kata Gregoria.
Chochuwong, dengan peringkat ke-10 dunia, tiga kali mengalahkan Gregoria dalam lima pertemuan. Salah satunya terjadi pada pertemuan terakhir mereka di semifinal Swiss Terbuka, Maret. Gregoria kalah dengan skor 21-18, 13-21, 17-21.
Rekan latihan Gregoria di pelatnas bulu tangkis, Putri, kalah dari pemain tuan rumah lainnya yang menjadi unggulan kedua, yaitu An Se-young, 7-21, 12-21. Meski berusia sama, yaitu 21 tahun, dan bersaing sejak masa yunior, An mengalami kemajuan yang lebih cepat dibandingkan Putri.
An, yang saat ini menempati peringkat kedua dunia, memiliki 14 gelar juara BWF World Tour, sedangkan Putri (ranking ke-35) hanya satu.
”Pengalaman An sudah sangat banyak, jadi saya sering tertekan di pertandingan tadi. Seharusnya saya tampil tanpa beban. Saya harus berlatih keras untuk mendekati level permainan dia,” tutur Putri.
Proses Adaptasi Lapangan
Fajar/Rian, satu dari empat ganda putra Indonesia, yang akan bersaing pada perempat final, harus mempercepat proses adaptasinya terhadap situasi lapangan. Mereka baru sekali melakukan hal itu dalam pertandingan, yaitu saat melawan Lu/Yang, karena hanya bertanding selama dua menit saat mengalahkan Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol di babak pertama.
Cedera yang dialami Shin membuat pasangan Korea Selatan itu tak bisa menyelesaikan pertandingan.
BACA JUGA: Hasil Korea Open 2023: 4 Wakil Indonesia Lolos 16 Besar, Termasuk Gregoria dan Fajar/Rian
”Kami masih beradaptasi dengan lapangan karena belum bermain penuh di babak pertama, masih belajar dengan kondisi angin dan shuttlecock. Itu juga yang membuat kami masih banyak melakukan kesalahan,” ujar Rian.
Fajar/Rian, sebagai ganda putra Indonesia paling senior yang bermain di Korea Terbuka, bertahan setelah tiga pasang ”adik” mereka tersingkir. Pramudya/Yeremia kalah dari unggulan kelima asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 15-21, 15-21, pada babak kedua.
Adapun dua pasangan pelapis lainnya, yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, tersingkir pada babak pertama.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: didik tm
Wakil Indonesia Berjatuhan, Hanya Satu Tersisa di Korea Open 2023, Fajar/Rian Ditantang Malaysia
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com