Artis Senior Jenny Rachman Jadi Tersangka, Ini Kasusnya

    Profil

    Dikutip dari Wikipedia, pemilik nama lengkap Jenny Rosjeni Rachman ini, lahir 18 Januari 1959, selain artis peran dan model, kini ia terjun ke dunia politik.

    Jenny berkarier di dunia akting lebih dari empat dekade, dan mencapai puncak popularitasnya pada akhir dekade 1970-an hingga pertengahan 1980-an.

    Ia dikenal karena memerankan karakter perempuan yang tangguh dan mudah berubah dalam berbagai genre hingga mencapai kesuksesan dengan peran yang lebih kompleks dan menantang.

    Dengan karier yang luas dalam film sejak masa remajanya, ia dipuji dan dianggap sebagai salah satu aktris terbaik di generasinya.

    Bersama Doris Callebaut, Roy Marten, Robby Sugara dan Yati Octavia, ia menjadi bagian dari deretan aktor dan aktris Indonesia berjuluk The Big Five.

    Istilah tersebut muncul pada dekade 1970-an, ketika perfilman Indonesia berkembang cukup pesat dan menggairahkan dari segi ekonomi dan sosial budaya.

    The Big Five mengacu pada 5 aktor dan aktris Indonesia yang mendapat bayaran lebih dari rata-rata aktor lain saat itu.

    Era ini juga merupakan era keemasan perfilman nasional karena banyaknya film yang diproduksi dan penampilan para aktor yang mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat.

    Penampilan impresifnya dalam Binalnya Anak Muda (1978), Kabut Sutra Ungu (1979), Gadis Marathon (1981), Budak Nafsu (1983) dan Doea Tanda Mata (1985) mendapat pujian kritis dan membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, semuanya sebagai Aktris Terbaik.

    Ia memenangkan dua diantaranya, untuk perannya sebagai istri yang bertahan hidup setelah suaminya meninggal dunia dalam drama keluarga Kabut Sutra Ungu (1979) dan atas perannya sebagai gadis desa yang berjuang mencapai mimpinya menjadi pelari dalam film Gadis Marathon (1981).

    Baca Juga :   Paula Verhoeven Masih Gunakan Nama Marga Baim Wong

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI