Bujukan CEO OceanGate Nyaris Bunuh Miliarder Ini, Nyaris Ikut Wisata Bangkai Titanic Tapi Dilarang Anak

    WARTABANJAR.COM – Seorang investor asal Amerika Serikat (AS) selamat dari tragedi kapal selam Titan usai membatalkan perjalanannya pada menit-menit akhir. Padahal, investor tersebut sudah memesan dua kursi untuk dirinya dan anaknya.

    Dilansir AFP, Jumat (23/6/2023), kapal selam Titan yang digunakan untuk melihat bangkai kapal Titanic di dasar laut hilang sejak Minggu (18/6/2023) lalu. Kapal selam Titan kemudian ditemukan dalam kondisi hancur di lokasi tak jauh dari bangkai Titanic pada Kamis (22/6) pagi waktu setempat.

    Ledakan di kedalaman ribuan meter itu terjadi dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa karena tekanan air yang sangat menghancurkan di dasar lautan. Puing-puing kapal selam Titan ditemukan di dasar lautan yang berjarak sekitar 488 meter dari bangkai Titanic di kedalaman 4 kilometer dari permukaan laut di sudut terpencil perairan Atlantik Utara.

    BACA JUGA: FAKTA-Fakta Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic, Daftar Orang Kaya Dunia hingga Tiket Rp3,8 M Per Orang

    Berikut Cerita Miliader asal Las Vegas

    Seorang miliarder nyaris menjadi salah satu korban yang tewas dalam ekspedisi kapal selam wisata Titan yang juga merenggut nyawa CEO OceanGate. Dia selamat karena larangan anaknya.

    Jay Bloom, seorang miliarder asal Las Vegas, bersama anaknya Sean Bloom nyaris menjadi penumpang Titan yang menghilang dalam berwisata ke reruntuhan kapal RMS Titanic. Mereka pernah ditawari oleh CEO OceanGate Stockton Rush untuk mengikuti jelajah ke dasar laut itu.

    Kepada People, Senin (26/6/2023) Jay bercerita bahwa dia bertemu dengan Rush pada bulan Maret 2023 dalam pameran Titanic di Hotel Luxor. Dalam perjumpaan itu, Rush membujuk dengan mengatakan bahwa penjelajahan ke bangkai kapal Titanic itu sangat aman.

    “Dia pada dasarnya mengatakan kepada saya bahwa dia tahu saya seorang pilot helikopter, dan dia berkata, ini lebih aman daripada menerbangkan helikopter. Ini lebih aman daripada scuba diving.’ Kemudian, saat makan siang dia berkata, ‘Ini lebih aman daripada menyeberang jalan,'” kata Jay.

    “Dia pria yang baik, berhati besar, sangat percaya pada apa yang dia lakukan dan katakan. Tetapi, dia tidak ingin mendengar apa pun yang bertentangan dengan pandangan dunianya, dan dia akan mengabaikannya,” dia menambahkan.

    Percakapan pesan dengan Rush bocor di Madsos

    Bujukan Rush tidak berhenti. Jay bilang Rush merayu terus agar dia memesan perjalanan tersebut.

    Dalam laman Facebooknya, Jay membagikan tangkapan layar isi percakapan via aplikasi pesan. Isinya, Rush beberapa kali menanyakan keikutsertaan Jay.

    Jay mengatakan bahwa dia ragu karena anaknya, Sean, enggan ikut. Bahkan, Rush menawarkan diri untuk menjelaskan kepada anaknya, tapi tetap saja ujungnya bapak dan anak ini tidak jadi berangkat. Mereka memilih untuk menunda keberangkatan hingga tahun depan.

    “Sampai akhir Mei, atau pada pertengahan Mei, dia mengirimi saya pesan bahwa mereka memiliki tempat yang buka satu atau dua minggu. Dan dia menawari saya diskon $100.000 untuk setiap tiket kami,” kata Jay.

    BACA JUGA: VIRAL Foto Ukuran Titanic Dibanding Kapal Pesiar Modern, Kecil Tak Ada Apa-apanya

    Awalnya tergoda, tapi

    Jay memuji kapal Titan yang begitu menarik dengan cerita yang akan ditempuh mereka sampai ke reruntuhan Titanic. Namun, dia merasa terganggu dengan faktor keamanan yang seolah diacuhkan oleh Rush saat dia mempertanyakan. Rush hanya menjawab dengan keyakinannya saja.

    Setelah Jay menolak, ternyata tawaran ini diberitakan kepada Shahzada Dawood dan putranya Suleman yang merupakan dua dari 5 korban yang tewas dalam kapal Titan.

    Anaknya Jay Melihat Bahaya Mengancam

    Di saat Rush merayu Jay, di waktu itu pula Sean terus meminta agar ayahnya berpikir ulang tentang rencana menjelajah menjelajahi bangkai Titanic. Dia menyadari terlalu banyak tanda bahaya dalam perjalanan ini, salah satunya adalah faktor keamanan.

    Jay sangat bersemangat mengajak anaknya ikut dalam penjelajahan ekstrim yang akan tercatat di sejarah ini. Tetapi, Sean melihat semua tanda bahaya begitu nyata.

    “Seluruh alasan ayah saya tidak pergi adalah karena saya mengatakan kepadanya, ‘Ayah, kapal selam ini tidak dapat bertahan hidup sedalam itu di lautan,” kata Sean.

    “Itu kapal selam kecil, dengan lima orang berdesakan di dalamnya. Rasanya sangat tidak aman. Sesuatu memberi tahu saya bahwa ini bukan jalannya,” kata dia lagi.

    Ketidaknyamanan Sean bermula dari kedatangan Rush yang mendarat di bandara Las Vegas Utara daripada bandara komersial seperti McCarran. Rush berdalih pesawat itu adalah buatannya dan sedang menguji terbang. Mendengar itu Sean merasa aneh dan ragu.

    Ditambah lagi saat dia mengetahui juga jika kapal selam wisata Titan itu dikemudikan oleh pengontrol video game. Semakin dia mencari tahu Titan, semakin berkembang pula kekhawatirannya. Dia pertama kali mengira kapal selam itu mirip dengan kapal selam yang digunakan oleh penemu Titanic Robert Ballard.

    “Peralatan yang mereka gunakan untuk turun ke sana, ini adalah kapal selam besar yang mampu menahan tekanan,” kata Sean.

    “Dan kapal selam yang digunakan Stockton sama sekali tidak terlihat siap. Saya baru saja melihat banyak bahaya di proyek tersebut. Sepertinya itu bukan operasi yang aman,” dia menambahkan.

    Dan akhirnya, keraguan Sean terjawab. Kapal Titan hilang dalam misi pertamanya dan menewaskan semua penumpangnya, termasuk CEO OceanGate Rush.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    editor : didik tm

    Baca Juga :   Densus 88 Tangkap Delapan Terduga Teroris Anggota NII, Jabatannya Tak Sembarangan

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI