WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Berbagai macam jenis kumpang atau sarung untuk senjata tajam turut dipamerkan di Festival Parang 2023 di Museum Wasaka Jalan Kampung Kenanga, Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Jumat (23/6/2023)
Para perajin kumpang yang disebut pangumpangan terlihat memajang aneka kumpang hasil kreasi mereka.
Kumpang ini, oleh para pengumpangan disebut juga seni bilah.
Ada berbagai jenis peruntukkan kumpang, seperti parang, pisau dan jenis batik (sakin/kuli).
Sholihin Akbar, seorang pengumpangan, mengatakan bukan hanya jenis kumpang yang berbagai ragam tetapi jenis kayu untuk membuat bilah parang pun berbeda-beda.
Baca juga:
Ibu Inces dengan Anak dari SMA Hingga Usia 28 Tahun, Diungkap Wali Kota Bukittinggi
“Mulai dari jati Jawa, kayu ebuni (sahang) berasal dari Kalimantan Selatan, kayu mahar serta kayu sungkai, kayu mengkudu, kayu rawali, kayu jauhar dan kayu seperti warna sawo,” jelasnya.
Dari berbagai kayu, memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya kayu rawali yang memiliki bau khas dari minyak telon, dan kayu jauhar dalam sejarahnya merupakan kayu yang dibawa wali zaman dahulu ke Kalimantan.
Namun ia menyampaikan tidak ada perbedaan antara kayu Jawa dan Kalimantan baik dari ketahanan atau kekuatan kayu, cuman faktor perbedaan dimotif.
“Jadi tidak ada antara kayu Jawa atau Kalimantan namun tergantung jenis kayunya, kalau tekstur nya keras ya keras,” kata Sholihin.
Pegerjaan penumpangan ini bisa menghabiskan waktu dalam satu bulan tergantung motif atau ukiran jenis kayu dan sebagainya. (rdh)