WARTABANJAR.COM, PALANGKARAYA – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin apel dan rapat koordinasi (rakor) dalam rangka antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Seperti yang kita ketahui, bahwa pada tahun 2023 ini kondisi cuaca berbeda dengan 3 tahun sebelumnya. BMKG sudah memprediksi tahun ini Indonesia akan mengalami kemarau yang lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah yang merupakan salah satu dari 6 provinsi prioritas dalam penanganan karhutla,” jelas Suharyanto saat memimpin apel dikutip wartabanjar.com, Minggu (18/6).
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengingatkan bahwa pada tahun 2015 dan 2019 kebakaran hutan dan lahan yang terjadi cukup masif, yang tidak hanya berdampak terhadap lingkungan, tetapi juga ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat.
Baca Juga
Pengendara Sepeda Motor Masuk Jurang di Tungkaran
“Oleh sebab itu, tahun ini kami mengajak seluruh personel yang hadir dapat turun langsung ke lapangan guna meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan agar kejadian pada tahun 2015 dan 2019 tidak terjadi kembali,” sebut Suharyanto.
Kegiatan apel gelar personel dan peralatan ini bukan hanya sebagai kegiatan seremonial, namun menjadi momentum untuk meningkatkan koordinasi antar kementerian lembaga maupun dinas di daerah untuk mengantisipasi potensi bencana karhutla.
“Mari sama-sama satukan pikiran dan tindakan untuk sama-sama bersatu padu, dari pusat hingga daerah untuk mengutamakan pencegahan sebelum kebakaran hutan dan lahan terjadi,” tutupnya.