WARTABANJAR.COM, KAMPAR – Polisi memeriksa 13 mahasiswa Politeknik Caltex (PCR) Riau dan satu orang dosen, yang merupakan Ketua Prodi (Kaprodi) Teknik Listrik.
Pemeriksaan itu terkait tewasnya Chandra Ari Kusuma (19 tahun), mahasiswa PCR yang tewas tenggelam di Sungai Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, saat mengikuti perkemahan dan outbound pendidikan dasar (diksar) Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik PCR, Sabtu (3/6).
Awalnya, pada Sabtu (3/6) sekitar pukul 11.00 WIB, korban bersama ketiga temannya diperintahkan seniornya untuk membersihkan badan di sungai setelah berendam di kubangan lumpur.
Salah satu senior lalu menyuruh korban bersama teman-temannya untuk menutup mata pakai kain hitam dan memegang tongkat, dipandu oleh senior Rizal Akbar hingga ke sungai.
Saat itu, korban mengatakan tidak bisa berenang. Tidak lama, korban bersama Ari Dodi Romeo, Fikri Nakwan Rosandri, dan Septia Riandra Mandala, berteriak minta tolong.
Meski telah berusaha ditolong, korban langsung hanyut dan tidak dapat diselamatkan.
Baca juga: Mahasiswa Hanyut Setelah Disuruh Senior Turun ke Sungai dengan Mata Tertutup
Atas kejadian tersebut, polisi beserta Basarnas, BPBD, TNI, dan warga sekitar langsung mencari korban. Setelah pencarian, akhirnya korban ditemukan mengapung 300 meter dari lokasi kejadian, pada Rabu (6/6) sekitar pukul 18.00 WIB.
Dari hasil pemeriksaan terhadap Ketua Panitia, Wadi Muhammad Zaki, bahwa acara Pengukuhan Calon Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Listrik PCR tersebut bukanlah kegiatan resmi dari kampus karena tanpa sepengetahuan pihak kampus.
Nasib tragis dialami oleh seorang mahasiswa di Provinsi Riau.