Pria inilah yang menjadi pelaku persekusi terhadap Humaidi.
“Saat sampai, baru aja sampai nih, masih telfonan sama customernya, saya udah dipanggil-panggil yang jaga malam,” ujar Humaidi dengan penuh penekanan.
Selesai berbincang via telepon, Humaidi langsung menyampaikan orderannya kepada kasir dan diikuti oleh pria yang bernama Setia Budi, alias oknum jaga malam tersebut.
Baru saja Humaidi menyampaikan orderannya, Setia Budi langsung mengalungkan tangannya yang sudah meregangkan sebuah borgol ke leher Humaidi.
“Saya diikuti dari depan sampai ke dalam. Pas menyampaikan orderan, saya langsung diborgol di leher,” jelas Humaidi
Humaidi terkejut dengan tindakan Setia Budi yang membabi buta. Tak hanya memborgol, Setia Budi langsung menuduh Humaidi penipu tanpa mau mendengarkan penjelasannya.
Merasa dirinya teraniaya, Humaidi melaporkan kejadian ini ke Polres Banjarbaru.
“Awalnya saya mau diem-diem aja, mau menyimpan kejadian ini sendiri tanpa mau merepotkan atau mengkhawatirkan keluarga, kawan kawan dan rekan ojol sekalian. Tapi ternyata, ada yang mengupload kejadian itu di sosial media dan viral,” jelas Humaidi.
Viralnya video tersebut sampai ke telinga Kepala Desa, Tambak Anyar Ilir. Rupanya, Humaidi juga seorang aparat Desa Tambak Anyar Ilir di Bidang Kepala Urusan Lingkungan.
Merasa nama baiknya tercemar hingga sang ibu jatuh sakit, dirinya dengan mantap melangkah ke Polres Banjarbaru untuk melaporkan kejadian tersebut didampingi kuasa hukum yang bernama Hadi Permana dan beberapa driver ojol lainnya.