Atas kesiapan optimal yang dilakukan PLN dalam menyukseskan agenda KTT ASEAN ini, Susyanto menyampaikan apresiasi atas langkah tersebut. Menurutnya peran BUMN sangat penting, berkaitan fungsinya yaitu menciptakan creating value dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
“Terima kasih kepada seluruh personel siaga PLN yang telah menyiapkan dengan baik segala sesuatunya. Ini menjadi bagian terpenting untuk menunjukkan brand image kita sebagai BUMN tentunya kepada pemerintah dan kepada masyarakat secara luas,” kata Susyanto.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan, bahwa PLN juga menerapkan skema listrik tanpa kedip atau Zero Down Time (ZDT) lewat pasokan berlapis pada gelaran KTT ASEAN ini.
PLN menyiapkan tiga lapis pasokan atau three lines of defence untuk 12 lokasi venue utama. Pada lapis pertama, PLN menggunakan 70 unit Uninterruptible Power Supply (UPS). Pada lapis kedua, UPS tersebut terhubung dengan jaringan kelistrikan PLN dengan keandalan tingkat tinggi. Sementara, pada lapis ketiga terdapat backup 31 unit genset mobile dan 35 unit gardu bergerak.
“KTT ASEAN ini akan menjadi wajah Indonesia di mata dunia. Untuk itu semua persiapan harus kita lakukan dengan maksimal. Backup system kelistrikan ini juga disiapkan agar suplai listrik ke seluruh venue acara dapat berjalan dengan andal secara kontinyu,” pungkas Darmawan.
Hingga kemarin (9/5), tercatat beban puncak tertinggi saat pelaksanaan KTT ASEAN sebesar 87,42 megawatt (MW). Sementara untuk SPKLU telah digunakan lebih dari 1.500 kali pengisian kendaraan listrik dengan total daya sebesar 11.512 kWh.(rls)