Nah, barulah di kelas dua SD anak akan mulai mudah berkonsentrasi, fokus dilatih hingga durasi satu jam.
Lantas bagaimana jika di tempat latihan ada orangtua yang mendaftarkan anaknya yang masih balita atau sekolah TK dan SD kelas satu?
Biasanya akan melihat dulu potensi bakat anak saat pertama kali latihan.
Jika si anak masih suka bermain, maka kami sampaikan kepada orangtuanya bahwa anaknya bisa dilatih, tapi perlu proses yang berbeda dari standar kurikulum latihan.
Anak yang demikian lebih diarahkan hanya ikut bergerak tapi tak dituntut target, misal standarnya harus bisa suatu teknik dalam satu bulan, maka si anak dibebaskan saja sampai ia akhirnya bisa melakukannya dengan baik.
Demikian pula ujian sabuk, anak yang masih suka bermain tentunya secara teknik kemampuannya berbeda dengan anak yang lebih tua usianya, jadi soal ujian sabuk bukan suatu keharusan.
Biarkan saja yang lain mengikuti ujian sabuk, sementara si anak baru bisa ujian saat ia memang sudah mampu nantinya.
Lebih jelasnya silakan klik video tutorialnya berikut ini.
(*)
Editor: Yayu