WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Kebersihan toilet Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru seakan tak terjaga. Lantai yang becek dan tak dilengkapi tisu serta tidak nampak petugas Customer Service (CS) yang berjaga.
Tokoh di Banua pun turut mengeluhkan kondisi kebersihan toilet Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru itu.
Arsitek senior dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel, H Subhan Syarief mengatakan, mestinya setiap fasilitas layanan publik harus dikelola dengan baik dan profesional. Apalagi bila terkait bandara yang penggunanya tak hanya dari dalam negeri, dan bisa saja dari luar negeri, sehingga standar layanan termasuk hal kebersihan juga berstandar internasional.
“Minimal bisa standar mall lah,” ungkapnya.
Lanjutnya, biaya yang digunakan untuk membangun bandara tersebut sangat besar dan juga punya tujuan yang besar untuk meningkatkan kunjungan orang ke Kalsel. Bahkan suatu saat mau menjadikan bandara tersebut berstatus bandara internasional.
“Jadi seharusnya alokasi sumber daya (dana, material dan kinerja SDM) untuk menunjang kenyamanan layanan bagi pengguna terutama hal kebersihan toilet tersebut wajib untuk selalu ditingkatkan,” harapnya.
Menurutnya, kalau melihat kasus tersebut maka bisa dikatakan Angkasa Pura sebagai pengelola bandara tak punya bakuan standart layanan.
“Dan kedepannya perlu melakukan audit layanan serta membuat bakuan mutu layanan, termasuk layanan pemeliharaan dan kebersihan toilet dan juga infrastruktur yang lain,” harapnya lagi.