Setelah itu mereka pergi ke rumah pemilik lahan menggunakan sebuah mobil, sedangkan 4 mobil yang lainnya menunggu di lokasi kejadian.
Merekapun berbicara dengan pemilik lahan dan mereka menawarkan untuk pembukaan itu hanya untuk melewatkan tronton yang berisi batubara serta mengajukan penawaran dengan membayar per ret nya 50 ribu.
Pemilik lahan lalu bertanya pada Mahyuni dan disahuti oleh Mahyuni bahwa ia ikut saja apa yang menurutnya baik serta menurut apa kata yang tua saja.
Korban yang saat itu masih di rumah lalu menyusul ke lokasi karena mengira anaknya berada di lokasi tersebut.
Saat sampai di lokasi kejadian, korban tidak mengetahui bahwa ada orang-orang suruhan perusahaan itu di sana.
Sampai di lokasi, korban langsung digandeng oleh salah satu dari puluhan orang itu, langsung diserang dengan senjata tajam jenis parang oleh para pelaku.
Mendapatkan serangan secara tiba-tiba itu korban menangkis sambil mundur sekitar 50 meter.
Melihat korban yang tidak mengalami luka sama sekali membuat mereka kesal, lalu salah satu dari mereka mengeluarkan senjata api lalu menembak kepala korban korban sampai tembus.
Setelah ditembak korban langsung ambruk ke tanah.
Melihat korban ambruk, para pelaku lalu menggorok serta menghujani wajah korban dengan bacokan hingga korban tewas.
Melihat korban yang sudah tewas bersimbah darah para pelaku pun langsung kabur.
“Ada sekitar kurang lebih 30 orang yang mengesekusi korban dan ada 7 orang saksi yang melihat kejadian itu,” tambahnya.
Pihak keluarga korban berharap kepada pihak kepolisian agar bisa mengungkap dan menangkap para pelaku yang sudah menghilangkan nyawa korban.