WARTABANJAR.COM, MARABAHAN – Sebanyak Tujuh desa masih tergenang banjir di wilayah Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan hingga hari ini, Kamis (16/3/2023).
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batola genangan banjir ini berdampak pada ribuan jiwa.
Kepala Pelaksana BPBD Batola, Budimansyah mengatakan, dari pengecekan timnya di lokasi kondisi terakhir untuk debit air di wilayah Jejangkit tidak ada penurunan sama sekali, hal ini di karenakan kiriman air dari kabupaten tetangga serta pasang surutnya air di Sungai Barito.
BACA JUGA: 3 Kecamatan di Balangan Masih Dikepung Banjir, Ini Data Lengkap Warga Terdampak
Meski demikian, Untuk pendataan warga yang menerima bantuan adalah di prioritaskan bagi warga yang lantai rumahnya terendam.
“Kalau untuk yang terdampak, hampir semua warga 7 desa di Kecamatan Jejangkit yang terdampak. Cuma untuk distribusi bantuan tentunya ada prioritas dan itu disandingkan dengan data dari Kantor Kecamatan,” kata budi.
“Pendistribusian bantuan ini terkendala karena banyaknya warga yang merasa terdampak dan menderita sebagai korban banjir juga, tapi ini masih kita validasi korban banjir dan bantuan masih dalam proses,” tambahnya.
Sedangkan, Ibnu Ginting, Pengamat Benih Tanaman pada Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola, berspekulasi ada sekitar tiga ribu hektar lahan pertanian yang terendam akibat banjir ini.
BACA JUGA: BPBD Banjar Terus Pantau Ketinggian Air, Bantu Mobilisasi Warga Terdampak Banjir
“Ada 7 Desa di Kecamatan Jejangkit dan 6 Desa di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, yang mengalami banjir,” kata Ibnu.
Masih menurut Ibnu Ginting, apabila genangan air di areal pertanian itu belum surut hingga April, maka berpotensi gagal tanam akan dialami petani di dua kecamatan tersebut.(ufx)
13 Desa di Batola Terandam Banjir, Petani Terancam Gagal Tanam
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com