WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Hingga hari ini, Rabu (15/3/2023), Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih erupsi mengeluarkan awan panas guguran (APG) atau wedhus gembel.
Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 68 kali sejak rentetan erupsi yang terjadi mulai Sabtu (11/3/2023) lalu.
Kejadian awan panas guguran terbanyak tercatat pada hari Sabtu lalu yakni 40 kali, dengan jarak luncur maksimum 3,7 kilometer ke arah barat daya.
Pada Minggu (12/3/2023), awan panas guguran tercatat sebanyak 21 kali, jarak maksimum dua kilometer ke arah barat daya.
Berlanjut pada Senin (13/3/2023) sebanyak dua kali dengan jarak paling jauh 1,5 kilometer ke arah barat daya.
Kemudian Selasa (14/3/2023) tiga kali dengan jarak maksimum dua kilometer ke barat daya.
Data terbaru hari ini, Rabu (15/3/2023), awan panas guguran terpantau keluar pukul 05.42 WIB dengan jarak luncur satu kilometer ke arah Barat daya.
Video awanpanas guguran #Merapi tanggal 14 Maret 2023 pukul 05.59 WIB dengan jarak luncur 1600 m ke arah Kali Krasak. Angin bertiup ke Tenggara.
— BPPTKG (@BPPTKG) March 13, 2023
Badan Geologi#MerapiSiaga pic.twitter.com/xHFBfgt8Ho
“Tercatat di seismograf, amplitudo 63 mm durasi 120 detik,” tulis laporan resmi BPPTKG, Rabu pagi.
Kejadian guguran lava sejak rentetan erupsi Sabtu kemarin yakni sebanyak 97 kali kejadian sampai pagi ini sebelum pukul 06.00 WIB.
Aktivitas kegempaan Gunung Merapi per periode pengamatan pukul 00.00 – 06.00 WIB hari ini meliputi vulkanik dangkal (VTB) lima kali; multifase (MP) 14 kali; dan guguran (RF) 30 kali.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di beberapa titik, yakni di Kali Woro sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol sejauh lima kilometer dari puncak.
Berdasarkan pemodelan kedua kubah lava tersebut, BPPTKG menentukan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.