WARTABANJAR.COM – Tiga orang petugas sekuriti dan pekerja limbah pabrik PT Jaya Palma Nusantara (JPN) mengaku menjadi korban penganiayaan yang dilakukan dua oknum TNI Angkatan Udara (AU) pada Minggu (19/2/2023).
Aklibat penganiayaan itu, bekas cambukan tampak jelas tergores di punggung sejumlah pekerja di PT JPN yang beralamat di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Para korban dituduh mencuri oleh oknum TNI AU, namun tidak ada bukti dan pelaku tidak tahu barang apa yang hilang.
Korban anggota sekuriti bernama Farhan Fauzi, Muhammad Tanwir, Dimas dan satu pegawai limbah pabrik bernama Dian mengalami penganiayaan cukup serius.
BACA JUGA: WNI Tewas Akibat Gempa Turki Jadi 4 Orang
“Kami petugas keamanan di pabrik itu, kalau memang terbukti ada keterlibatan melakukan pencurian, seharusnya diserahkan kepihak berwajib/kepolisian, bukan kami disiksa oleh dua oknum TNI AU yang BKO di situ,” ujar Farhan, Senin (20/2/2023).
Farhan bercerita, dirinya dan para korban lain membantah telah melkaukan pencurian.
“Barang bukti pencurian tidak ada, pencurinya tidak ada, barang yang hilang juga tidak tau yang mana, malah kami disiksa. Kami tidak terima atas penyiksaan yang melanggar Hak asasi manusia,” jelasnya.
Farhan mengatakan, penyiksaan terjadi di sebuah ruangan di pabrik.
Penyiksaan diketahui dilakukan oleh pelaku dengan cara memukul, menunjang, dan mencambuk menggunakan tali sling dan karet bambel mesin.
Oknum TNI AU yang menyiksa para korban diketahui BKO di pabrik PT JPN.
PT JPN sendiri saat ini dikontrak PT Biotindo untuk mengolah sawit menjadi CPO.
“PT Biotindo mengontrak PT JPN, jadi memang kejadian itu di luar SOP dan tidak dalam sepengetahuan saya,” ujar Mahmudanil alias Babe selaku Humas PT Biotindo di PT JPN Langkat.
BACA JUGA: Eks Pemain Newcastle United Ditemukan Tewas Direruntuhan Apartemen Akibat Gempa Turki
“Tindakan yang dilakukan mereka diluar kewenangan saya, menurut mereka (pengawas) kejadian terhadap tiga orang security dan satu pekerja limbah, supaya menjadi efek jera dan tidak sampai ke ranah hukum atau pihak berwajib,” ucap Babe.
Di sisi lain, pihak TNI mengonfirmasi bahwa oknum TNI AU yang bertugas di PT JPN bukan lah dari Lanud Soewondo Medan.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Satuan Polisi Militer (POM) TNI AU Lanud Soewondo, Mayor Pom Muh Sadin Ajie Muryasan.
“Mereka itu Paskhas Pekanbaru,” jelas Sadin, Senin (20/2/2023).
Hingga berita ini diterbitkan belum diketahui terkait nasib kedua oknum TNI AU yang disebut telah menyiksa pegawai PT JPN.(wartabanjar.com/berbagai sumber)
Editor : DTM
Karyawan Pabrik Mengaku Disiksa 2 Oknum TNI AU, Dituduh Mencuri tapi Tidak Ada Bukti
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com