2023, Uji Coba Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Diperluas, Jawa-Bali dan NTB, Kalimantan Kapan?

    WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Pertamina bakal memperluas uji coba pembelian gas elpiji 3 kilogram dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Perluasan untuk tahun 2023 ini dilakukan di Jawa-Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga Harsono Budi Santoso mengatakan, penggunaan KTP yang kemudian dicocokkan dengan aplikasi MyPertamina akan terus digencarkan.

    Sementara itu daerah lain, seperti Pulau Kalimantan dan Sumatera sementara ini belum masuk dalam program 2023.

    ”Roadmap implementasi tahap 2 direncanakan di pulai Jawa, Bali, dan NTB di tahun 2023,” kata Harsono, Rabu (8/2/2023).

    BACA JUGA :Tahun 2023, Elpiji 3 Kg Tak Dijual Bebas

    Menurutnya, untuk program pengendalian, pendaftaran konsumen elpiji 3 kg sudah dilakukan. Sistem Pertamina mulai terkoneksi dan kita sudah mulai mendapat database dari Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

    Dia mengatakan, hingga saat ini penggunaan sistem MyPertamina untuk pengendalian elpiji 3 kg masih terus digalakkan melalui pencocokan nomor induk kependudukan (NIK) KTP konsumen.

    Harsono mengatakan, untuk program pengendalian, pendaftaran konsumen elpiji 3 kg sudah dilakukan. Sistem Pertamina mulai terkoneksi dan kita sudah mulai mendapat database dari Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

    “Dari sini kita bisa identifikasi terdapat 47 juta kepala keluarga (KK) atau 170 NIK,” kata dia.

    Harsono mengatakan, pada tahun 2022, secara demand ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen. Pertamina ditugaskan untuk menyalurkan BBM public service obligation (PSO) Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan Jenis BBM Tertentu (JBT) telah terpenuhi dengan baik.

    BACA JUGA :Tak Hanya Pertalite dan Solar, Beli Gas Elpiji 3 Kg Pun Bakal Wajib Pakai MyPertamina, Cek Tanggal Berlakunya

    “Untuk volume BBM dan elpiji PSO telah tersalurkan di angka 60,1 juta kl, di mana untuk BBM pada angka 46 juta kiloliter, dan elpiji 14 juta kiloliter yang setara dengan 7,8 juta metrik ton dari kuota 8 juta metrik ton,” ujarnya.

    Sementara dari sisi komersial, Harsono mengatakan, terjadi pertumbuhan signifikan pada realisasi penjualan komersial atau korporasi.

    Adapun realisasi penjualan sampai dengan Desember 2022 sebesar 20,4 juta kiloliter dari rencana semula 18,9 juta kiloliter. Dia bilang, realisasi tersebut merupakan penjualan ke sektor industri, aviasi, dan petrochemichal.

    Pada tahun 2023, Pertamina Perta Niaga memiliki program strategis yang berkaitan dengan layanan publik seperti pengendalian BBM dan elpiji melalui Program Subsidi Tepat yang sudah dijalankan sejak Semester II Tahun 2022.

    “Untuk pengendalian BBM PSO JBKP dan JBT secara full cycle sudah dijalankan bulan Desember lalu. Ada 34 kabupaten/kota yang dilakukan uji coba, dan hingga Februari 2023 ini akan ditambah 138 kabupaten/ kota, termasuk implementasi tahap awal elpiji,” ungkap dia.(wartabanjar.com/berbagai sumber)

    Editor : DTM

    Baca Juga :   Terjadi Pergerakan 160 Juta Orang Selama Libur Nataru, Terbesar di Pulau Jawa

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI