WARTABANJAR.COM – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan permasalahan dalam kemiskinan ekstrem dengan stunting saling beririsan satu sama lainnya, karena itu kepala desa (kades) dan lurah wajib tahu warganya yang hamil hingga status gizinya.
Menko Muhadjir seperti yang dikutip InfoPublik Sabtu (21/1/2023) mengatakan berdasarkan data di lapangan, sebanyak 58 persen penduduk Kemiskinan Ekstrem berpotensi melahirkan anak stunting.
“Diharapkan setiap kepala desa, lurah, dan jajaran perangkat desa mengetahui jumlah dan posisi ibu hamil di desanya, termasuk status gizi dan kondisi keluarga,” kata Menko Muhadjir saat Agenda Roadshow Dialog Stunting dan Kemiskinan Ekstrem secara daring dikutip wartabanjar pada Jumat (20/01/2023).
Lanjutnya strategi jangka panjang yang mulai dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan lebih memperhatikan sektor hulu. Dimana para remaja putri diberikan tablet tambah darah dan memperhatikan pola makannya.
Baca Juga
ODGJ Mengamuk di Tengah Jalan Iskandar Kotim
“Strategi kita dalam jangka panjang, perlu di sisir dari yang paling hulu yaitu para remaja putri dimana nantinya akan melahirkan sehingga perlu ditambah asupan gizinya agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang menyebabkan stunting,” kata Menko Muhadjir.
Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim di Wilayah Provinsi Jawa Barat
Penurunan prevalensi angka stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem di Wilayah Provinsi Jawa Barat terus digencarkan. Masing-masing Kabupaten/Kota tentunya memiliki strategi dan inovasi yang dilakukan.