“Pembangunan insfrastruktur yang berkualitas sangat berkaitan erat dengan visi misi Gubernur Kalsel, wacana transportasi kereta api di Kalsel sangat didukung penuh oleh Gubernur Kalsel bahkan sejak periode pertama beliau menjabat di 2016,” ujar Fitri.
Menurut sejarah di Kalsel, Fitri menyebut, sebelumnya kereta api sudah ada di Kabupaten Kotabaru yaitu di Stagen Kotabaru.
Pada masterplan 2012, kereta api di Kalimantan direncanakan ada empat koridor yaitu jalur Palangkaraya menuju Marabahan dan Banjarmasin dengan jarak tempuh 193 km.
Kemudian koridor kedua Banjarmasin, Pelaihari, Batakan jarak tempuh 97 km, koridor ketiga Tanjung ke Banjarmasin, dan koridor terakhir adalah Tanjung ke Kalimantan Timur.
“Paling diharapkan masyarakat yakni jalur Tanjung, Paringin, Barabai, Kandangan, Rantau, Martapura, Banjarbaru dan Bandara Syamsuddin Noor hingga ke Banjarmasin sebagai alternatif jalan raya yang telah ada. Saat ini ada pula jalur alternatif dari Tanjung ke Batulicin. Serta jalur yang berkoneksi dengan IKN yakni Tanjung, Grogot, Balikpapan,” ucap Fitri.
Dikatakan Fitri, Badan Kebijakan Transportasi menyambut antusias rencana tersebut dengan menyarankan agar Dishub Kalsel berkolaborasi dan bersinergi dengan akademisi serta stakeholder perhubungan di Kalsel guna menyampaikan dokumen policy yang menganalisis kebutuhan angkutan barang/logistik disamping angkutan umum kepada Menteri Perhubungan, dengan jalur prioritas adalah untuk mengurangi beban jalan raya akibat penggunaan untuk angkutan tambang, perkebunan atau juga bahan bangunan.