WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Rambu Dilarang Parkir terpasang di Kawasan Pasar Ujung Murung Banjarmasin. Mobil angkutan ekspedisi terkadang berhenti memarkir mobil untuk bongkar muat barang di kawasan tersebut.
Owner salah satu perusahaan ekspedisi di Banjarmasin, Saut Nathan Samosir ketika dikonfirmasi mengatakan, semua orang parkir di kawasan tersebut, bukan pihaknya saja.
“Semua orang parkir di sana, bukan LJS aja,” tulisnya melalui pesan whatsapp.
Ketua Generasi Muda Peduli Tanah Air (Gempita) Kalimantan Selatan (Kalsel), Syamsul Ma’rif angkat bicara. Menurutnya, kondisi itu terjadi karena akibat ketidaktegasan dan ketidakberdayaan pemerintah atau aparat dalam penegakan aturan yang diduga tebang pilih.
“Kondisi itu sudah lama terjadi,” katanya, Minggu (18/12).
Dirinya pun berharap, pemerintah Kota Banjarmasin harus tegas, tindak siapapun yang melawan hukum. Dirinya juga mengharapkan agar instansi terkait memperketat pengawasan, karena hukum harus berkeadilan.
Kepala UPTD Parkir Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Umar saat dihubungi menyampaikan, pihaknya sudah berusaha maksimal melakukan pengawasan, penertiban dan pengendalian parkir.
“Cuman tidak mungkin kami bisa selalu stay di satu titik tertentu untuk berjaga. Perlu Kerjasama semua pihak juga,” katanya.
Ditegaskannya, pihaknya dilapangan tidak tebang pilih punya siapapun. Bahkan penertiban parkir di trotoar beberapa hari lalu mendapati mobil salah satu pejabat.
“Kami perlakukan sama,” tegasnya.
Dirinya berharap, semoga masyarakat Kota Banjarmasin ataupun pendatang di kota seribu sungai ini lebih bisa memahami lagi aturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (LLAJ). Seperti yang tertuang dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan, yang mana jenis pelanggaran dimaksud, terancam denda sebesar Rp 500 ribu, pelanggar harus membayarkan dendanya melalui BRI.