Hal itu diungkapkannya, karena di tahun tersebut ada seorang seniman yang memang sedang naik daun disaat itu.
“Waktu itu sering disamain sama si seniman tersebut, ‘wah otang mirip sama ini nih’. Nah disaat itu, satu karakter berubah,” ungkapnya.
“Jadi ada empat karakter dari tahun ke tahun yang menjadi sebuah pertanyaan seperti, apa sih ciri khas si Otang ini? Hingga akhirnya, karakter terakhir yang sampai lagi dipergelutkan,” lanjutnya.
Karakter tersebut juga sudah masuk ke semua ranah, seperti musik dan untuk brand juga. Yang memang diakuinya bahwa karakter tersebutlah yang memang Ia rasanya adalah karakter Otang sekali.
Tak sampai disitu, lelaki yang kerap disapa Otang ini juga sudah beberapa kali diundang ataupun mengikut sertakan hasil karyanya dibeberapa pameran hingga kolaborasi dengan seniman dalam negeri maupun luar negeri.
Seperti pada pameran Ikatan Pelukis Kalimantas Selatan (IPKS), Dewan Kesenian (DK), lalu ada kolaborasi bersama seniman Italy dan Ukraine, dan masih banyak lainnya.
Adapun dibeberkannya, kesulitan berkecimpung di dunia seni lukis kebanyakan dikarenakan kurangnya amunisi bahan dan juga dukungan dari pemerintah kita sendiri.
“Makanya biasanya anak-anak seperti seniman jalanan itu lebih sering mainnya di luar kota,” imbuhnya.
Ia pun berharap, kedepannya lebih di support untuk para seniman jalanan seperti mereka.
“Saya sendiri berharap, lebih di support lagi oleh pemerintahan kita sendiri. Entah itu dari segi finansial, fisik, maupun dalam hal kegiatan lebih banyak mendapatkan dukungan dari segi manapun,” tuturnya.