“Kita juga sebelumnya telah memanggil 10 orang narasumber asli orang banjar yang dapat membuat wadai Banjar, untuk kita tampilkan kepada siswa, agar siswa dapat melihat proses pembuatan wadai Banjar dari awal sampai jadi,” kata Nurul.
“Sehingga anak-anak dapat lebih mengerti dan tahu tentang cara pembuatannya. Selain itu, kita juga mengarahkan siswa dapat mencari sumber dari lain, seperti dari internet atau pun sumber lainnya,” sambungnya.
Kegitan ini juga, tutur Nurul, bertujuan lebih mengenalkan tentang kearifan lokal, khususnya wadai Banjar kepada siswa yang ada di SMPN 1 Kota Banjarmasin.
“Karena sebelumnya, masih ada yang belum mengenal apa itu wadai Banjar. Sehingga dalam kegiatan ini para siswa sangat antusias mengikutinya,” tutur Nurul.
Wakasek sangat berharap, dengan adanya kurikulum merdeka ini, dapat menciptakan peserta didik yang berkarakter lebih baik lagi, baik segi kepribadiannya, maupun segi ilmu pengetahuannya bisa lebih kreatif lagi.
“Kegiatan projek dalam kurikulum merdeka ini, diharapkan juga dapat menguasai banyak ilmu dan pengalaman, baik itu dari segi pelajaran, maupun ketrampilan apapun mereka bisa,” pungkasnya. (Qyu)
Baca Juga
Material Bangunan Pasar Baimbai Kelayan B Banjarmasin Berjatuhan
Editor Restu