Baca juga: Pisahkan Kelompok Massa Bertikai, Dua Personel Brimob Terkena Anak Panah
Sementara, Pelopor bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas operasi kepolisian khusus yang lebih luas dan bersifat Paramiliter seperti: Penanganan Kerusuhan/Huru-Hara (Riot control), Pencarian dan Penyelamatan (SAR), Pengamanan instalasi vital, dan operasi Gerilya serta pertempuran hutan terbatas.
Pada umumnya, kedua cabang ini sama-sama mempunyai kemampuan taktikal sebagai unit kepolisian khusus, diantaranya; kemampuan dalam tugas-tugas pembebasan sandera di area-area perkotaan (urban setting), Penggerebekan kepada kriminal bersenjata seperti terroris atau seperatis, dan operasi-operasi lainya yang mendukung kinerja kesatuan-kesatuan kepolisian umum. Setiap Polda di Indonesia dan mabes polri terdapat Pasukan Brimob.
Sejarah
Brimob pertama-tama terbentuk dengan nama Tokubetsu Keisatsutai atau Pasukan Polisi Istimewa pada tahun 1943.
Kesatuan ini pada mulanya diberikan tugas untuk melucuti senjata tentara Jepang, melindungi kepala negara, dan mempertahankan ibu kota.Pada Tanggal 21 Agustus 1945.
Polisi Istimewa Memproklamirkan bahwa Polisi Istimewa adalah bagian dari Polisi Republik Indonesia.
Polisi Istimewa / Brimob turut berjuang dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Di bawah pimpinan Inspektur Polisi I Mochammad Jasin, Pasukan Polisi Istimewa ini ikut terlibat dalam pertempuran 10 November 1945 melawan Tentara Sekutu.
Pada masa penjajahan Jepang Brimob dikenal dengan sebutan Tokubetsu Keisatsutai.